Hadir di Pameran SPE 2023, BFI Finance Tawarkan Pembiayaan Mesin Bunga 0%
SURABAYA, kabarbisnis.com: BFI Finance terus mendorong perkembangan industri percetakan dan ekonomi kreatif di Tanah Air. Perusahaan multifinance ini pun telah memperluas pembiayaan ke sektor machinery, salah satunya mesin cetak digital.
BFI Finance sebagai perusahaan pembiayaan ingin mendorong para pelaku usaha percetakan, dari percetakan offset dan fleksogram tradisional ke mesin percetakan offset dan fleksograf yang lebih canggih.
Guna mewujudkan komitmen ini, BFI Finance hadir dalam pameran Surabaya Printing Expo (SPE) 2023 yang diselengarakan di Grand City Surabaya, pada 20 - 23 Juli 2023.
Area Manager BFI Finance Surabaya, Bambang Hartoyo mengatakan, teknologi percetakan digital telah merevolusi industri percetakan dengan kemampuannya untuk menghasilkan cetakan berkualitas tinggi dalam jumlah kecil hingga sedang. Kemajuan ini yang kemudian mengubah ekosistem dunia usaha percetakan.
"Revolusi teknologi dalam industri percetakan ini sudah terjadi. Seperti yang kita lihat dalam pameran ini, percetakan sudah masuk dalam objek tiga dimensi, atau yang biasa kita sebut percetakan 3D. Mesin cetak 3D dapat mencetak objek tiga dimensi dari berbagai material, mulai dari plastik hingga logam. Ini adalah kemajuan yang harus direspon dan pelaku industri harus dapat mengaksesnya," ujar Bambang di booth BFI Finance di pameran SPE 2023, Kamis (20/7/2023).
Di Jatim, lanjut dia, BFI Finance mulai menyasar pembiayaan sektor machinery ini sejak 5 tahun terakhir. Secara pertumbuhan pembiayaan di sektor ini diakui Bambang sangat positif.
"Memang sektor pembiayaan di BFI selama ini paling besar dikontribusi oleh sektor re-financing kendaraan/otomotif sebesar 70 persen, tetapi sektor-sektor lain ternyata memiliki potensi yang besar juga salah satunya mesin-mesin percetakan," ucap Bambang.
Secara umum, Jawa Timur memberikan kontribusi sekitar 10-15 persen terhadap total pembiayaan BFI Finance secara nasional.
Machinery Product Head BFI Finance, Amelia Tjahjadi menambahkan, saat ini pihaknya memiliki lima sasaran pasar pembiayaan yang terus dibidik di antaranya yakni segmen percetakan, manufaktur, wood working, laundry, dan alat kesehatan.
"Untuk sektor percetakan dan manufaktur rerata kontribusi terhadap portofolio BFI Finance secara nasional sekitar 35 - 40 persen, lalu ada laundry yang lumayan banyak juga. Sedangkan secara nasional untuk machinery/percetakan masih berkontribusi sekitar 1,8 persen. Namun trennya terus meningkat," ujarnya.
Amelia menambahkan, sejauh ini pembiayaan terbesar dikontribusi oleh segmen korporasi sekitar 60 - 70 persen, dan sisanya dari segmen UMKM sekitar 30 - 40 persen.
"Untuk itu, melalui pembiayaan secara inklusif ini, kami ingin mendorong pelaku usaha percetakan bisa meningkatkan kinerjanya dengan mesin baru yang berteknologi tinggi, termasuk bagi UMKM. BFI pun menawarkan penyaluran pembiayaan mulai Rp100 juta ke atas dengan tenor hingga 36 bulan," imbuhnya.
Amelia menambahkan, dalam pameran SPE 2023 ini, BFI Finance memberikan kemudahan pembiayaan promo bunga 0% bagi pelaku usaha yang memperbarui teknologi mesin cetaknya, dengan catatan semua persyaratan sudah lengkap dan sesuai. "Promo ini berlaku untuk pembelian unit di supplier yang sudah bekerjasama dengan BFI Finance dan promo bunga diperuntukan untuk tahun pertama pembiayaan dengan periode pengajuan 20 Juli hingga 20 Oktober 2023," pungkasnya. kbc7
Bersama Pemkot Surabaya, Lapis Kukus Pahlawan Komitmen Dukung Pengembangan UMKM
Duh! Kecepatan Internet RI Urutan 98 Dunia, Kalah dari Kamboja
Capres Boleh Posting Konten di TikTok, tapi Jangan Cari Sumbangan
Erick Thohir Beri Sinyal Pemerintah Bakal Pungut Pajak Bioskop
Melebihi Kewajiban, 1.990,79 Hektare Lahan Kompensasi PT BSI Tuntas Diserahkan ke Pemerintah