Bangun Superblok di Batam, Pakuwon Jati Siapkan Duit Rp5,4 Triliun

Senin, 3 Juli 2023 | 08:46 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Pakuwon Jati Tbk tengah menyiapkan proyek superblok baru di Batam. Emiten properti berkode saham PWON itu telah merampungkan transaksi akuisisi lahan seluas 12,4 hektar (ha) dengan nilai Rp 372 miliar di Batam untuk merealisasikan rencana ekspansi tersebut.

Director of Business Development Pakuwon Group, Ivy Wong, mengatakan bahwa PWON tengah merampungkan desain dan konsep proyek.

"Habis itu kita akan masuk ke perizinan. Jadi prosesnya paling sedikit kita butuh waktu sekitar 12 bulan, setelah itu baru kita bisa mulai konstruksi, harapannya di akhir 2024," ujar Ivy beberapa waktu lalu.

Proyek terbaru PWON di Batam bakal menjadi superblok keenam PWON. Sebelumnya, PWON telah memiliki sejumlah portofolio superblok di beberapa wilayah.

Ada Superblok Gandaria City dan Superblok Kota Kasablanka di Jakarta, lalu Superblok Tunjungan City dan Superblok Pakuwon Mall di Surabaya.

Selain itu, ada juga proyek superblok terbaru yang saat ini dalam proses penyelesaian, yaitu Proyek Superblok Bekasi yang kelak memiliki 4 kondominium, 2 hotel dengan 384 kamar, dan 1 pusat perbelanjaan.

Kalau tidak ada aral melintang, pusat perbelanjaan Superblok Bekasi direncanakkan sudah beroperasi pada awal 2025. Hingga akhir kuartal pertama 2023, penyelesaian proyek Superblok Bekasi sudah mencapai sekitar 20%.

Sementara itu, Superblok Batam direncanakan terdiri atas 1 pusat perbelanjaan/mall dengan net leasable area (NLA) seluas 100.000 meter persegi pada fase pertama, 2 hotel dengan 610 kamar, serta 1 high end dan 2 tower middle class high rise residential.

Manajemen memperkirakan, total kebutuhan investasi secara keseluruhan untuk proyek superblok keenam di Batam berkisar Rp 5,4 triliun. Menurut rencana, sumber pendanaan untuk membiayai proyek ini akan berasal dari kas internal perusahaan.

Manajemen optimistis, kas internal perusahaan mencukupi kebutuhan rencana ekspansi ini, sebab proyek Superblok Batam bersifat multiyears.

"Nanti kan kita terus akan ada recurring (recurring income) baru yang kita produksi terus generate terus. kita proyeksikan enggak perlu pinjaman, kan proyeknya kan tidak langsung keluar Rp 5,4 triliun," ujar Sekretaris Perusahaan sekaligus Direktur Keuangan PWON, Minarto.

Mengintip laporan keuangan interim perusahaan, PWON membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 595,38 miliar di kuartal I-2023, naik 60,64% dibanding realisasi periode kuartal I-2022 yang berjumlah Rp 370,60 miliar.

Itu setelah pendapatan PWON naik 5,91% secara tahunan atau year-on-year  (yoy) dari semula Rp 1,30 triliun  di kuartal I-2022 menjadi Rp 1,38 triliun di kuartal I-2023.

Per 31 Maret 2023, Kas dan Setara Kas PWON tercatat sebesar Rp 7,48 triliun. Jumlah tersebut naik 0,35% dibanding posisi Kas dan Setara Kas Awal Tahun yang berjumlah Rp 7,46 triliun. kbc10

Bagikan artikel ini: