Meroket, Kemendag Ingin Impor Garam Gula dan Gandum Dikendalikan
JAKARTA, kabarbisnis.com: Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan, impor pangan melonjak signifikan dari 2004 hingga 2022. Kebijakan impor dilakukan dengan menimbang kapasitas produksi dalam negeri yang tidak mampu memenuhi permintaan.
Pada 2004, impor gandum berjumlah 2-3 juta ton. Kemudian di 2022, total impor gandum dalam setahun sudah mencapai 13 juta ton.
Selain itu gula, di tahun yang sama impornya berada diangka 1-2 juta ton. Sedangkan pada 2022 lalu impornya sudah 5 juta ton lebih.
Bahkan, meski Indonesia memiliki garis pantai salah satu terpanjang di dunia, impor garam juga mengalami peningkatan. Pada 2004, dikatakan Zulhas, angka impor garam sebetulnya tidak lebih dari 1 juta ton, namun saat ini Indonesia bisa mengimpor garam sebesar 3 juta ton dalam setahun.
"Saya menteri perdagangan, yang ngurusin impor ekspor, tapi saya termasuk yang tidak suka impor sebetulnya, tahun 2004 saya anggota DPR, saya mengkritik menteri BUMN saat itu," kata Zulhas di Jakarta, Senin (26/6/2023).
Lebih lanjut, Zulhas juga memaparkan jika impor bawang putih juga mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2004 sebesar 25-30 ribu ton pertahun, menjadi 600 ribu ton pertahun saat ini. Sedangkan untuk buah dari sebelumnya hanya impor 50 ribu ton, menjadi hampir 1 juta ton. "Sekarang kita impor buah sudah mau hampir 1 juta termasuk kelengkeng kering hingga jeruk keriput," lanjutnya.
Kebijakan impor itu diambil untuk membentuk harga pasar agar stabil ketika produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan. Sehingga fluktuasi harga tidak terjadi lebih ketika permintaan dan penawaran berat sebelah.
Karena itu, Zulhas mengaku saat ini pihaknya mengusulkan kepada Presiden agar diberikan keleluasaan untuk melakukan pembatasan impor pangan. Sehingga diharapkan dengan impor yang terbatas, para petani bisa meningkatkan produktivitasnya karena melihat permintaan dipasar cukup kuat.
"Saya meminta arahan bapak presiden, apakah boleh mengendalikan impor, karena dengan pengendalian imoor itu maka produsen maupun petanj dalam negeri diharapkan bisa meningkat," pungkasnya.kbc11
Bersama Pemkot Surabaya, Lapis Kukus Pahlawan Komitmen Dukung Pengembangan UMKM
Duh! Kecepatan Internet RI Urutan 98 Dunia, Kalah dari Kamboja
Capres Boleh Posting Konten di TikTok, tapi Jangan Cari Sumbangan
Erick Thohir Beri Sinyal Pemerintah Bakal Pungut Pajak Bioskop
Melebihi Kewajiban, 1.990,79 Hektare Lahan Kompensasi PT BSI Tuntas Diserahkan ke Pemerintah