Telkom Bagi-Bagi Dividen Rp16,6 Triliun, Paling Lambat 5 Juli 2023

Rabu, 31 Mei 2023 | 07:15 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) bakal melakukan pembagian dividen sebesar Rp 16,6 triliun untuk tahun buku 2022. Dividen tersebut merupakan 80% dari perolehan laba bersih di tahun lalu.

"Rapat menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 16,6 triliun atau 80% dari perolehan laba bersih tahun buku 2022," kata SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza dalam konferensi pers rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), dikutip Selasa (30/5/2023).

Dividen yang dibagikan Rp 167,6 per saham itu akan dibayarkan paling lambat pada 5 Juli 2023. Dividen itu akan dibagikan kepada pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham pada penutupan perdagangan 13 Juni 2023.

Kemudian, sebanyak Rp 4,2 triliun akan digunakan sebagai laba ditahan.

"Sebesar Rp 4,2 triliun atau sebesar 20% dialokasikan sebagai laba ditahan," katanya.

Untuk diketahui, sepanjang 2022, Telkom membukukan pendapatan konsolidasian sebesar Rp147,31 triliun atau tumbuh sebesar 2,9% dibanding periode yang sama tahun lalu. EBITDA perseroan tercatat sebesar Rp78,99 triliun atau tumbuh 4,3% YoY dengan laba bersih operasi Rp25,86 triliun atau tumbuh 7,7% YoY.

Perusahaan BUMN sektor telekominikasi, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 6,42 triliun. Capaian tersebut hanya naik 5% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 6,11 triliun.

Berdasarkan laporan keuangannya yang belum diaudit, pertumbuhan laba yang tipis sepanjang tiga bulan pertama tahun 2023 berasal dari pendapatan perseroan yang hanya naik sebesar 2,5% menjadi sebesar Rp 36,09 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 35,2 triliun.

Rinciannya, pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika berkontribusi besar yaitu sebesar Rp 20,86 triliun. Kemudian, pendapatan telepon sebesar Rp 3,03 triliun atau anjlok 15,66%. Disusul oleh pendapatan interkoneksi menjadi Rp 2,21 triliun. Serta, pendapatan jaringan sebesar Rp 638 miliar. kbc10

Bagikan artikel ini: