Genjot Investasi Asing, Pemerintah Segera Rilis Golden Visa
JAKARTA, kabarbisnis.com: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkap rencana pemerintah untuk menerapkan golden visa. Hal ini disampaikannya usai melakukan rapat bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Senin (29/5/2023).
"Golden visa itu kebijakan baru yang diluncurkan dalam waktu singkat untuk menarik talenta berkualitas di bidang digitalisasi, kesehatan, riset maupun teknologi," kata Sandiaga.
Penerapan golden visa diharapkan bisa meningkatkan investasi dari luar negeri hingga menciptakan lapangan kerja. Dimana diperkirakan banyak dibutuhkan tenaga kerja yang berkutat di dunia digital.
"Diharapkan golden visa jadi game changer dan sesuatu yang berbeda dan akan membawa lebih banyak wisatawan baik yang disebut digital nomad dan digital entrepreneur yang investasi di Indonesia. Ini akan disiapkan dan segera diumumkan pemerintah," katanya.
Pemerintah saat ini juga tengah memastikan payung hukumnya, dimana nantinya kebijakan Visa ini akan diumumkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Mengutip laman Sekretariat Kabinet, skema izin tinggal melalui investasi dan kewarganegaraan melalui investasi atau sering disebut golden visa dan golden passport merupakan kebijakan yang diberlakukan suatu negara melalui mekanisme pemberian fasilitas izin tinggal atau berkewarganegaraan kepada WNA melalui investasi atau membayar sejumlah biaya tertentu.
Pemegang golden visa dapat menikmati manfaat eksklusif seperti prosedur dan persyaratan permohonan visa dan urusan imigrasi lebih mudah dan cepat, mobilitas dengan multiple entries, jangka waktu tinggal lebih lama, dan hak untuk memiliki aset di dalam negara, serta menjadi jalur fast track untuk pengajuan kewarganegaraan. kbc10
Usai Gerbang Utama, CitraLand City Kedamean Siapkan Ikon Baru Theme Park
Kalah Gugatan 1,1 Ton Emas dengan Crazy Rich Surabaya, Begini Tanggapan Antam
PLN dan SIG Kolaborasi Dorong Penggunaan Energi Bersih
Pemerintah Pastikan Tak Alihkan Subsidi Energi Fosil ke EBT
Terus Meningkat, Kebutuhan Pekerja Kreatif Digital Diramal 9 Juta Profesional di 2030