Belanja pemerintah direm, begibi imbasnya ke pertumbuhan ekonomi

Rabu, 24 Mei 2023 | 08:43 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi belanja negara hingga 30 April 2023 sebesar Rp 765 triliun.

Capaian ini hanya tumbuh 2% dibandingkan dengan realisasi belanja pada periode sama tahun lalu.

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira melihat, tampaknya memang pemerintah lebih menahan belanja pasca pandemi Covid-19. "Ada kekhawatiran masih tingginya tekanan eksternal," kata Bhima seperti dikutip, Selasa (23/5/2023).

Jika belanja terlalu ekspansif, ditakutkan pembiayaan utang akan makin sulit diserap di pasar.

Selain itu, Bhima juga melihat ada masalah di beberapa proyek infrastruktur, misalnya ada perusahaan konstruksi milik pemerintah yang merugi.

"Ini membuat penyertaan modal negara (PMN) ditahan sehingga realisasi belanja jadi lambat," tambah Bhima.

Memang, lanjut dia, porsi belanja pemerintah ke pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2023 kemarin hanya sekitar 5,32%, tetapi bila belanja tidak ngegas, Bhima khawatir ini akan memengaruhi kinerja pertumbuhan ekonomi.

Dia juga khawatir, target pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,0% yoy hingga 5,3% yoy tidak bisa tercapai.

Pasalnya, belanja pemerintah ini memiliki dampak tidak langsung yang bisa memengaruhi berbagai sektor usaha swasta.

"Contohnya, pengadaan barang jasa pemerintah. Ini turunannya memengaruhi industri furnitur, perhotelan, katering, hingga pelaku sektor pakaian jadi," tandasnya. kbc10

Bagikan artikel ini: