Gandeng perusahaan logistik, PGN dorong konversi BBG demi efisiensi kendaraan

Selasa, 16 Mei 2023 | 13:31 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Sebagai Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk terus memperluas konversi gas bumi untuk bahan bakar transportasi darat khususnya kendaraan logistik. Kali ini, PGN melalui anak usaha PT Gagas Energi Indonesia bekerjasama dengan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE untuk konversi BBG pada kendaraan milik JNE.

Pada penandanganan kerjasama Memorandum of Understanding antara Gagas dengan JNE, sosialisasi pemanfaatan BBG, serta test drive kendaraan berbahan bakar gas, Senin (15/5/2023), hadir Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah, Direktur Utama JNE M. Feriadi, Direktur eksekutif Asperindo Syarifuddin, dan Dewan Etika Asperindo Budi Paryanto di JNE Headquarter, Jakarta Barat.

Muhammad Hardiansyah mengatakan, pihaknya mendukung efisiensi dan pengurangan emisi dapat terwujud dari program kerjasama ini. Dengan biaya investasi konversi yang cukup terjangkau sekitar Rp 20 juta - 25 juta, JNE akan mendapatkan manfaat jangka panjang dengan efisiensi energi di tengah ketidakpastian harga energi dunia saat ini. "Penggunaan BBG pada kendaraan logistik ikut berkontribusi dalam pemanfaatan energi alternatif yang lebih murah dan ramah lingkungan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Surabaya, Senin (15/5/223).

Gagas siap menyediakan peralatan konversi BBG berupa converter kit untuk kendaraan JNE, pengecekkan kendaraan yang akan dikonversi BBG, dan penunjukan bengkel khusus untuk melakukan instalasi peralatan konversi BBG kendaraan milik JNE. Selain itu, Gagas juga menyediakan SPBG untuk pengisian di berbagai lokasi.

Dengan sistem dual fuel (BBM BBG) maka kendaraan logistik dapat menempuh jarak yang lebih jauh dengan biaya energi yang lebih terjangkau. Sistem ini juga dapat dipakai dalam waktu yang bersamaan. Saat ini harga BBG hanya dibanderol Rp 4.500/liter setara pertalite.

Saat ini tabung gas yang tersedia untuk kendaraan berukuran 51 LWC atau setara dengan 12 liter setara premium (LSP) dan 60 LWC atau setara dengan 15 LSP. Tabung berukuran 60 LWC dapat diaplikasikan pada kendaraan seperti mobil logistik berbahan bakar bensin, estimasi mobil dapat menempuh jarak kurang lebih 150 - 160 Km untuk bahan bakar BBG saja. Apabila BBG habis di tengah jalan, maka otomatis pembakaran mesin akan beralih ke BBM sehingga aktifitas perjalanan tidak akan terganggu.

"Saat ini persaingan begitu luar biasa. Jika ingin survive terdapat dua hal yang perlu dilakukan. Pertama terus berinovasi dan kedua melakukan efisiensi. Salah satu ikhtiar yang kami (JNE) dilakukan adalah melakukan inovasi yang dapat mendorong efisiensi. Ini juga sebagai langkah untuk mendukung program pemerintah untuk dapat melakukan konversi BBM ke BBG," ujar Direktur Utama JNE M. Feriadi.

Adapun harga BBG sebesar Rp 4.500/lsp untuk transportasi berlaku sama di manapun lokasi pengisian, sehingga dapat menjadi pilihan yang tepat untuk efisiensi dari harga bahan bakar minimal 55 persen. kbc6

Bagikan artikel ini: