Dubes Belanda kagumi arsitektur gedung PTPN XI

Sabtu, 13 Mei 2023 | 13:16 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Rombongan Dubes Belanda yang diwakili oleh Lambert Grijns didampingi perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta Dinas PU Sumber Daya Air Jawa Timur Fauzi Nasrudin melakukan kunjungan ke kantor PT Perkebunan Nusantara XI atau PTPN XI. Kunjungan tersebut untuk membahas kerja sama di bidang pengairan.

Saat memasuki gedung PTPN XI,  Lambert Grijns tak bisa menyembunyikan kekagumannya. Banyak ornamen bersejarah yang ada kawasan cagar budaya dan wisata sejarah itu.

"Kami di sini dari kedutaan bisa melihat bagaimana agar bisa memperkuat hubungan dengan masyarakat dan pemerintah Kota Surabaya di bidang Heritage dan juga penelitian-penelitian," katanya, di kantor PTPN Xl, Jalan Merak No.1, Surabaya, Selasa (9/05/2023).

Gedung bersejarah yang kini menjadi kantor PT. Perkebunan Nusantara XI pada awalnya adalah milik HVA (Handels Vereeniging Amsterdam/Asosiasi Pedagang Amsterdam). Kala itu di Indonesia, HVA menangani kegiatan ekspor gula ke luar negeri. Gedung HVA mulai dibangun pada tahun 1920 hingga 1921 dan diresmikan pada tanggal 18 April 1925. Arsiteknya adalah Marius dari biro Hulswit, Fermont & Ed. Cuypers.

Gaya bangunan mengusung gaya eklektisisme dan ditambahkan unsur budaya tradisional Jawa untuk mempercantik gedung HVA dengan menghadirkan ukiran dan relief yang terinspirasi dari candi-candi di Jawa Timur pada beberapa bagian dinding bangunan.

Bahan bangunan PTPN XI rata rata adalah ekspor dari luar negeri, seperti keramik dan marmer dari Belgia. Yang tidak kalah menarik adalah design hiasan kaca di ruang depan atau recepsionist ada logo 8 Provinsi yang memang rata rata adalah kota pelabuhan, yaitu Surabaya, Semarang, Cirebon, Jakarta, Banyuwangi, Bandung, Trenggalek dan Makasar. Di gedung ini juga terdapat relief menanam tebu, dan panen kopi. Tanam tebu merupakan bagian aktivitas perkebunan sejak masa Belanda.

Bangunan Gedung PTPN XI dibuat dengan 3 bagian dan dibangun secara bertahap, atau di kenal dengan Dilaktasi. Bangunan bagian tengan 3 lantai. Seni arsitekturnya, bergaya kolonial dengan struktur beton bertulang dan anti gempa.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jatim, melalui sekretaris Fauzi Nasrudin mengatakan sedang menjalankan kegiatan revitalisasi Kalimas di Surabaya.

"Saat Hari Jadi Surabaya tahun 2022, Wali Kota Surabaya Pak Ery kan naik perahu dari Balai Pemuda dan menjemput Gubernur Jatim Ibu Khofifah di Grahadi," ungkap dia.

Saat itu, lanjutnya, Ibu Khofifah memberi arahan supaya kerjasama Belanda yang sudah berjalan sejak 2020 di Jatim untuk dicoba jajaki revitalisasi Kalimas dari segmen Siola sampai Muara.

Dinas PU SDA Jatim, kata Fauzi, telah menindaklanjuti dan sudah menginisiasi proses penjajakan kerjasama tersebut. "Revitalisasi Kalimas tidak bisa berdiri sendiri. Harus ada dukungan dari unsur pariwisata, unsur heritage, warisan budaya dan unsur kultural. Jadi dalam rangka itu kami bersama rombongan berkunjung ke Kantor PTPN Xl," ungkap dia.

Pihaknya bersama 10 rombongan dengan tamu utama Duta Besar Belanda dan Konsul Kehormatan di Surabaya.

Dia mengatakan, gedung PTPN XI bagian dari warisan budaya. "Duta Besar Belanda mengatakan desain dan cara membangunnya termaju pada zamannya. Bahannya sudah beton dan memadukan budaya Timur serta Barat. kemudian, ada bahan-bahan yang baru dikenal pada masa itu jadi sangat menarik," ungkap dia.

Fauzi mengapresiasi PTPN XI karena telah melestarikan dan melindungi gedung bersejarah tersebut sebagai warisan budaya dan sekaligus sebagai tempat kerja sehari-hari. kbc6

Bagikan artikel ini: