Hemat dan banyak manfaat, petani beralih ke pupuk organik teknologi Nano
SURABAYA, kabarbisnis.com: Para petani di sejumlah wilayah di Jawa Timur kini mulai melirik pupuk organik teknologi Nano. Selain bisa menghemat biaya dibanding menggunakan pupuk kimia, pupuk organik teknologi Nano juga diklaim mampu mengembalikan kesuburan tanah.
Suwarji, salah satu petani buah naga di Desa Silirbaru, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi mengakui, sejak menggunakan pupuk organik teknologi Nano, terutama pupuk portan produk terbaru dari Arulife, dia mengaku tidak lagi bingung memikirkan biaya pupuk yang tinggi. Selain harganya yang tergolong murah, pupuk portan juga diklaim efektif dalam menyuburkan tanaman.
Suwarji mengaku, sebelumnya, untuk lahan seluas satu hektare buah naga yang ditanamnya membutuhkan biaya sekitar Rp 2-3 juta untuk penggunaan pupuk kimia. Namun, kini hanya mengeluarkan biaya Rp 200 ribu untuk penggunaan pupuk organik dan bisa digunakan untuk satu hektare buah naga dalam sekali semprot. Hasilnya juga terlihat bagus dari sebelumnya.
"Contohnya kemarin. Saat penggunaan pertama pupuk Portan pada buah naga, awalnya batang agak layu dan belum muncul bunganya. Setelah saya semprot Portan, tujuh hari kemudian langsung keluar bunga-bunganya," terang Suwarji, Rabu (3/5/2023).
Sejumlah petani lainnya juga mengaku terbantu dengan adanya pupuk organik teknologi Nano, terutama pupuk Portan yang dikeluarkan Arulife. Hal itu juga dibuktikan dengan diadakannya pelatihan dan demplot (demonstrasi plot) bagi petani yang didampingi tim ahli dari Arulife. Sehingga, para petani bisa menerapkan penggunaan pupuk Portan secara benar dan tepat.
"Yang pertama pastinya saya sangat terbantu. Arulife tidak hanya sekadar jualan pupuk, tapi juga memberikan bukti konkret untuk benar-benar membantu petani yang awalnya ragu. Jadi, saya dan teman-teman petani di desa ini mengucapkan terima kasih karena sangat terbantu dengan adanya pupuk Portan ini," jelas Suwarji yang kini jadi pionir untuk penggunaan dan penyebarluasan pupuk Portan.
Sementara itu, Fathur Rahman, salah satu petani sekaligus penyuluh penggunaan pupuk organik teknologi Nano di Daerah Istimewa Yogyakarta, mengakui setelah dua kali menggunakan pupuk Portan, tanaman bawang yang ditanamnya sudah menjadi hijau dan terlihat segar. Padahal, sebelumnya daunnya kering dan mulai menguning.
"Saya di sini fokus pada tanaman bawang. Yang mana, sekarang menjadi barang yang sangat dibutuhkan masyarakat. Saya menggunakan baru dua kali untuk penyembuhan tanaman, karena daunnya kering dan mulai menguning. Setelah penggunaan, Alhamdulillah sudah ada perubahan yang signifikan pada tanaman saya. Daun bawangnya sudah menjadi hijau dan terlihat segar sekarang," ungkap Fathur Rahman optimis.
Kini, hampir setiap hari, Fathur melakukan sosialisasi dan mendorong kepada para petani sekitar untuk mulai beralih meninggalkan pupuk kimia yang dianggal merusak tanah, dan beralih ke pupuk organik, terutama yang sudah menggunakan teknologi Nano.
Untuk diketahui, Arulife merupakan sebuah perusahaan berjenjang yang fokus penjualannya di bidang pertanian. Salah satunya, dengan mengeluarkan produk terbaru pupuk Portan, pupuk organik teknologi Nano yang diklaim sudah teruji secara laboratorium, dan di lapangan mampu menghemat anggaran belanja pupuk hingga 80 persen. kbc7
Usai Gerbang Utama, CitraLand City Kedamean Siapkan Ikon Baru Theme Park
Kalah Gugatan 1,1 Ton Emas dengan Crazy Rich Surabaya, Begini Tanggapan Antam
PLN dan SIG Kolaborasi Dorong Penggunaan Energi Bersih
Pemerintah Pastikan Tak Alihkan Subsidi Energi Fosil ke EBT
Terus Meningkat, Kebutuhan Pekerja Kreatif Digital Diramal 9 Juta Profesional di 2030