Transaksi e-commerce RI diprediksi tembus Rp1.346 triliun

Jum'at, 24 Maret 2023 | 13:19 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Belanja online alias e-commerce di Indonesia terus mengalami peningkatan yang didorong pandemi diprediksi masih akan terus berlanjut. Transaksi e-commerce RI bahkan diprediksi meningkat 128 persen hingga mencapai US$89 miliar atau sekitar Rp1.346 triliun dalam nilai transaksi bruto sejak tahun 2023 hingga 2026.

Data ini berdasarkan laporan International Data Corporation (IDC) terbaru yang dikeluarkan oleh platform pembayaran terkemuka 2C2P dan Merchant Risk Council (MRC), asosiasi keanggotaan global untuk para praktisi pembayaran dan pencegahan transaksi penipuan.

Sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara, nilai transaksi e-commerce Indonesia pada 2026 ini lebih tinggi dibanding negara-negara tetangganya, seperti Vietnam (US$33 miliar, sekitar Rp504,2 miliar) atau Thailand (US$26 miliar, sekitar Rp379,6 miliar).

Dalam laporan ini juga menyoroti bahwa pesatnya perkembangan lanskap pembayaran, berdampak pada peningkatan transaksi penipuan di dunia maya.

"Indonesia memiliki persentase pengguna internet tertinggi sebesar 26 persen di Asia Tenggara yang menjadi korban penipuan di tahun 2021. Berdasarkan data Bareskrim Polri, penipuan online menempati posisi kedua sepanjang Januari-September 2020 yang berkontribusi lebih dari seperempat kasus kejahatan siber pada periode tersebut," ujar CEO Merchant Risk Council (MRC), Julie Fergerson dikutip dari keteranganya, Jumat (24/3/2023).

Menurut IDC InfoBrief yang bertajuk Cara Asia Tenggara Bertransaksi di Tahun 2022: Peluang, Konektivitas, dan Risiko Baru, tercatat lebih dari satu juta pengguna baru dari dompet seluler setiap bulannya di Indonesia, di mana hal ini menunjukkan adanya tingkat pertumbuhan yang signifikan di pasar Asia Tenggara.

Julie menjelaskan, dengan adanya proyeksi ini, 2C2P Indonesia mengambil sikap untuk terus memperkuat komitmen guna melindungi merchant dan juga konsumen. Hal ini sejalan dengan strategi perusahaan dengan memperkuat tim kepemimpinan di Indonesia untuk memperluas dan melokalkan kapabilitas penjualan, produk, dan jaringan di seluruh Nusantara.

Dalam kesempatan yang sama, Country Head 2C2P Indonesia, Adi Nugroho menerangkan, Seiring dengan pertumbuhan e-commerce dan metode pembayaran yang beragam, pihaknya terus menyempurnakan langkah-langkah pencegahan dan mengimplementasikan pembaruan secara berkala untuk memitigasi ancaman terbaru guna melindungi merchant dan konsumen.

"2C2P berada di posisi yang tepat untuk memperluas lanskap pembayaran digital Indonesia dan mendukung bisnis-bisnis papan atas yang memiliki rencana memperluas pasar konsumen secara global dan membantu perusahaan tersebut untuk menyediakan solusi pembayaran mereka lebih cepat dari sebelumnya pasca pandemi," kata dia.

Perlu diketahui, proyeksi nilai transaksi e-commerce Indonesia pada tahun 2026 juga diperkirakan akan melampaui negara-negara tetangga seperti Vietnam US$33 miliar, Thailand US$26 miliar, dan Filipina US$17 miliar. kbc10

Bagikan artikel ini: