Dukung pengurangan emisi karbon, SKK Migas ajak media perankan jurnalisme lingkungan

Sabtu, 18 Maret 2023 | 09:32 WIB ET

BATU, kabarbisnis.com: Perubahan iklim menjadi satu dari sejumlah masalah lingkungan yang disorot berbagai orang di belahan dunia. Bukan hanya pemerintah, semua pihak memiliki peran dalam mendukung gerakan penyelamatan lingkungan, salah satunya media.

Pakar Jurnalisme Lingkungan dari Universitas Padjadjaran Herlina Agustin mengatakan, jurnalis lingkungan ikut memainkan peran penting dalam menyampaikan informasi yang aktual dan valid, sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran aktif mereka dalam penyelamatan lingkungan.

"Wartawan bisa membuat tulisan dengan sudut pandang lain agar isu lingkungan yang biasanya dianggap tidak 'seksi' bisa dilirik agar diangkat," kata Herlina pada lokakarya "Jurnalisme Lingkungan & Peran Industri Hulu Migas Dalam Pengurangan Emisi Karbon" yang digelar Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) di Batu, Rabu (15/3/2023).

Jurnalisme lingkungan merupakan kegiatan jurnalistik yang memberitakan isu-isu lingkungan serta ajakan kepada semua pihak untuk berkontribusi dalam gerakan menyelamatkan lingkungan.

"Wartawan merupakan agen masyarakat untuk mengontrol kekuasaan dan memperjuangkan kepentingan publik. Penyelamatan lingkungan merupakan kepentingan publik, oleh sebab itu peran wartawan dalam pemberitaan lingkungan merupakan salah satu cara memperjuangkan kepentingan publik," tandasnya.

Kepala Departemen Humas SKK Migas Jabanusa, Indra Zulkarnain menjelaskan, transisi energi merupakan hal yang paling penting bagi seluruh perusahaan migas di seluruh dunia. Ditargetkan pengurangan emisi karbon guna menahan suhu dunia sebesar 1,5 hingga 2 derajat celcius.

"SKK Migas meyakini bahwa industri hulu migas tetap memegang erat untuk memenuhi kebutuhan energi di kehidupan mendatang dan sebagai jembatan menuju transisi energi," ujarnya.

Karena itu, Indra mengajak media untuk membantu menyebarkan informasi-informasi positif dan menjadi penyeimbang ke masyarakat.

"Karena dukungan media selama ini, industri hulu migas bisa diketahui, dipahami, dan diapresiasi oleh masyarakat. Untuk itu kami terus berharap rekan-rekan media di wilayah Jabanusa ikut membantu menyebarkan informasi positif ke masyarakat," ujar Indra.

Sementara itu, Spesialis Dukungan Bisnis SKK Migas Jabanusa Dimas Ario Rudhy Pear menyatakan bahwa SKK Migas sudah meraih sertifikat ISO SNI 370001 terkait Sistem Manajemen Anti Penyuapan.

"Hal ini sangat penting karena untuk memastikan proses bisnis di SKK Migas berjalan sesuai dengan aturan, prosedur, dan etika," kata Indra.

Dimas juga mengatakan bahwa proyeksi kebutuhan energi secara global khususnya minyak dan gas akan mencapai puncaknya pada 2030. Indonesia sendiri memiliki target produksi minyak mentah sebesar satu juta barel minyak per hari (BOPD) dan gas sebesar 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2030.

"Untuk mencapai target tersebut, kita butuh investasi sebesar. Tidak hanya itu, tantangan dan kendala industri hulu migas lainnya juga tidak kalah besar terkait sinergi hulu-hilir, kepastian hukum, dan lainnya," ucap Dimas. kbc7

Bagikan artikel ini: