INKA baru produksi 3 tahun lagi, alasan KAI impor kereta bekas Jepang

Selasa, 7 Maret 2023 | 08:29 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA untuk sementara waktu belum bisa memasok Kereta Rel Listrik (KRL) kepada PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.

INKA pun meminta waktu 2-3 tahun untuk memaksimalkan produksinya.

VP Public Relations PT KAI Joni Martinus mengatakan, pihaknya sudah melakukan kesepakatan kerja sama dengan INKA untuk memasok kereta api, termasuk untuk KRL Jabodetabek.

Hanya saja sepanjang 2-3 tahun ke depannya, INKA belum akan mensuplai jumlah kereta yang dibutuhkan KAI dan KCI.

"Sudah (kesepakatan kerja sama), saya kurang tau berapa (jumlah kereta), yang pastinya sudah terjadi, teman-teman INKA butuh waktu dan butuh proses," kata Joni seperti dikutip, Senin (6/3/2023).

Untuk memenuhi kebutuhan kereta saat ini, KCI sudah mengajukan permohonan impor 10 KRL bekas asal Jepang.

Namun, permohonan izin tersebut ditolak Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan alasan mengutamakan industri dalam negeri.

KAI menilai ada kebutuhan mendesak dibalik permintaan izin impor 10 kereta bekas tersebut.

Joni mengatakan, ada kebutuhan mendasar atas angkutan penumpang, setelah KCI mempensiunkan 10 rangkaian KRL pada 2023 dan 16 rangkaian KRL pada 2024.

Menurutnya, permohonan impor kereta bukan menjadi alasan KAI selaku pemegang saham KCI tidak mengutamakan produksi dalam negeri.

Dia menyebut ini hanya menjadi alternatif di tengah kebutuhan dan lonjakan penumpang KRL yang tinggi.

"Saya lebih kepada garis besar bahwa kita akan memaksimalkan produksi di dalam negeri. Kita akan maksimalkan itu, yang menjadi masalah kan itu butuh proses, tidak bisa kita melakukan kesepakatan pembelian, besok langsung ada," ujar Joni.

Dia merinci, kapasitas setiap satu gerbong mampu melayani 175 orang.

Sementara, satu rangkaian KRL terdiri 8-12 gerbong. Jika dihitung secara simultan atau pulang pergi, maka satu rangkaian kereta bisa melayani puluhan ribu penumpang.

Dari perhitungan tersebut, dipastikan ratusan ribu calon penumpang KRL tidak dapat mengakses layanan kereta, bila kebutuhan ini tidak disediakan KAI melalui KCI.

"Sejauh ini bahwa dengan berkurangnya gerbong pasti berkurang juga kapasitas penumpang. Berkurangnya gerbong yang beroperasi, kapasitas angkut juga berkurang," kata Joni. kbc10

Bagikan artikel ini: