Lindungi kawasan dari Covid-19, SIER gelar vaksinasi booster kedua
SURABAYA, kabarbisnis.com: Penyebaran Covid-19 di Indonesia memang sudah melandai. Namun pandemi belum benar-benar usai. Setiap hari masih ada laporan yang terpapar Covid-19, meski jumlahnya sangat terkendali.
Guna meningkatkan kekebalan tubuh terhadap paparan Covid-19, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) menggelar vaksinasi booster atau penguat vaksin Covid-19 pada, Jumat (17/2/2023). Total ada 750 vaksin yang disediakan bagi karyawan SIER, karyawan tenant SIER, keluarga karyawan dan masyarakat umum.
Kepala Departemen TJSL SIER, Puspita Ernawati menuturkan, vaksinasi booster penting dilakukan di kawasan industri, karena lokasi ini memiliki potensi kerumunan orang yang tingi dan interaksi sosial yang intens. Sehingga meningkatkan risiko penyebaran Covid-19.
"Vaksinasi booster Covid-19 ini terselenggara berkat kerjasama antara Klinik SIER dengan Puskesmas Gunung Anyar dan Pemkot Surabaya," ujar Puspita, saat dikonfirmasi, Sabtu (18/2/2023).
Menurut Puspita, antusias karyawan dan masyarakat disekitar kawasan industri SIER untuk mengikuti vaksinasi booster sangat tinggi. Dari kuota 750 vaksin, hampir terpenuhi. Jenis vaksin yang digunakan adalah Pfizer.
Sementara itu, Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono mengatakan, vaksin booster Covid-19 dapat membantu mengurangi risiko penyebaran virus di tempat kerja, dan melindungi karyawan dari infeksi yang lebih serius. Selain itu, juga membantu mengurangi jumlah kasus Covid-19, yang bisa mempengaruhi produktivitas karyawan.
"Fakta di lapangan, seorang karyawan di kawasan industri sering melakukan perjalanan antar kawasan industri bahkan antar negara untuk kepentingan bisnis. Dengan melakukan vaksin booster, para karyawan akan lebih terlindungi saat melakukan perjalanan dan bisa menekan rantai penularan Covid-19 di kawasan industri," jelasnya.
Oleh karena itu, Didik mengaku memberikan penekanan kepada perusahaan atau tenant di SIER, untuk memastikan bahwa para karyawannya telah divaksin lengkap dan melakukan vaksin booster secara teratur.
"Meski kasus baru menurun, namun masih terdapat potensi penyebaran virus. Oleh karena itu, tetap dibutuhkan upaya pencegahan dan pengendalian ketat untuk mengurangi risiko penyebaran virus termasuk diantaranya pelaksanaan vaksinasi booster lanjutan ini," tandasnya.kbc6
Ini Alasan BI Tarik Uang Logam Rp500 TE 1991 dan 1997, Rp1.000 TE 1993
Dukung EBT, Barata Indonesia Sukses Kembangkan Reaktor B100
Wisuda Sarjana ke-27 Stikosa AWS, Peluang Besar dan Tantangan Sarjana Komunikasi di Era Digital
Genjot Kawasan Komersial di Surabaya Barat, Intiland Segera Pasarkan Tierra SOHO Tahap II