Ini strategi KemenkopUKM majukan transformasi digitalisasi UMKM

Jum'at, 10 Februari 2023 | 20:50 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) tengah menyusun program strategis dari hulu hingga ke hilir dalam rangka mendukung transformasi digital para pelaku UMKM.

Deputi Bidang Usaha Mikro KemenkopUKM Yulius menyebutkan, kebijakan pertama adalah penguatan permodalan UMKM, baik berupa pembiayaan KUR, maupun pendampingan dan pendanaan lewat koperasi dari dana bergulir oleh LPDB-KUMKM. Kebijakan berikutnya, adanya fasilitasi akses promosi dan pemasaran secara daring dan pendampingan onboarding lewat laman Pasar Digital (PaDi), e-Katalog oleh LKPP, siren.id oleh SMESCO Indonesia, hingga platform Smesta yang digagas oleh KemenkopUKM.

Kapasitas SDM UMKM juga menjadi titik perhatian KemenkopUKM. Untuk mendongkrak kapasitas SDM ini, pemerintah akan meningkatkan wawasan digital pelaku UMKM dengan pendampingan yang bersifat vokasional maupun kompetensi tertentu.

"Pendampingan digital akan berbasis pada sektor-sektor unggulan, seperti fesyen, ekraf, kuliner, home decoration, pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, hingga kepariwisataan," ungkapnya di Jakarta, Jumat (10/2/2023).

Khusus untuk kelas usaha mikro, lanjut Yulius, KemenkopUKM tak hanya memfasilitasi pembiayaan, akses pasar, ataupun pendampingan digital. Namun, upaya menaikkan kelas usaha mikro juga dilakukan dengan fasilitasi sertifikasi usaha, mulai dari NIB, HKI-Merk, sertifikasi halal, hingga P-IRT.

"Di sisi lain, koperasi modern juga terus kita kembangkan mengingat penguatan kelembagaan UMKM lewat koperasi harus didorong supaya posisi tawar pelaku usaha semakin kuat," kata Yulius.

Dari kebijakan-kebijakan yang sudah disusun, pemerintah mematok target sebanyak 30 juta pelaku UMKM onboarding ke platform digital hingga 2024 mendatang. Sedangkan hingga akhir tahun 2022 lalu, jumlah UMKM yang terdigitalisasi sudah mencapai lebih dari 20 juta unit usaha.

Yulius menambahkan, salah satu bentuk digitalisasi UMKM ialah terhubungnya para pelaku usaha dengan ekosistem perdagangan digital atau e-commerce, baik yang dikelola oleh pemerintah atau BUMN, maupun yang dimiliki perusahaan swasta. Dia meyakini e-commerce punya peran besar untuk membantu pelaku UMKM mendapatkan akses pasar yang lebih luas dan menggaet pelanggan baru.

Di sisi lain, calon pembeli akan mendapat informasi produk yang diperlukan secara lebih mudah lewat platform e-commerce. "Kondisi itu yang membuat pemerintah terus berupaya mendukung pelaku UMKM agar bertransformasi dan beradaptasi dengan era digital," pungkasnya.kbc11

Bagikan artikel ini: