9 Emiten RI masuk daftar Asean Asset Class, ada Bank Jatim

Rabu, 1 Februari 2023 | 13:02 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan terdapat 9 perusahaan tercatat atau emiten nasional yang masuk dalam daftar Asean Asset Class. Ini merupakan daftar 100 emiten di bursa negara yang tergabung dalam Asean dengan tata kelola perusahaan yang baik dan layak dilirik kalangan investor global.

Perusahaan-perusahaan tersebut masuk dalam daftar Asean Asset Class dengan menggunakan penilaian Asean Corporate Governance Scorecard (ACGS) 2021. Ini merupakan penilaian corporate governance yang digagas oleh ASEAN Capital Market Forum (ACMF) dan Asian Development Bank (ADB).

Corporate Governance Expert yang mewakili Indonesia, Angela Simatupang mengatakan, hasil penilaian ACGS telah digunakan oleh berbagai organisasi untuk mendapatkan gambaran mengenai penerapan tata kelola perusahaan tercatat di Asean.

Di Indonesia, penilaian dilakukan terhadap 100 emiten yang sudah mewakili 81,86 persen dari total kapitalisasi pasar BEI. Hasilnya, 9 perusahaan masuk ke dalam daftar Asean Asset Class, dengan 1 emiten masuk dalam kategori Asean Top 20 Publicly-Listed Companies (PLCs).

"Kita senang bahwa di tahun ini ada 1 perusahaan Indonesia yang masuk dalam Asean Top 20 PLCs, yaitu PT Bank CIMB Niaga Tbk," ujar dia dalam Peluncuran Roadmap Pasar Modal Indonesia 2023-2027 dan Apresiasi Hasil Penilaian ACGS Tahun 2021, Selasa (31/1/2023).

Berikut daftar 9 emiten yang masuk ke dalam daftar ASEAN Asset Class PLCs beserta nilainya:

1. PT Bank CIMB Niaga Tbk (118,46)

2. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (111,82)

3. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (109,85)

4. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (109,81)

5. PT Bank BTPN Syariah Tbk (107,21)

6. PT Bank Central Asia Tbk (106,64)

7. PT Unilever Indonesia Tbk (105.84)

8. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (99,08)

9. PT Timah Tbk (99,03)

"Hasil penilaian menunjukkan bahwa tingkat praktik tata kelola yang baik dan pengungkapan sangat dipengaruhi oleh sikap dari manajemen puncak perusahaan daripada ukuran perusahaan," kata Angela.

Lebih lanjut dia bilang, secara umum nilai rata-rata ACGS Indonesia menunjukkan kenaikan sebesar 9,3 persen. Namun kenaikan juga dicatatkan oleh negara lain.

"Sehingga kita terus memacu diri agar bisa bersaing dengan perusahaan publik di Asean," ucapnya. kbc10

Bagikan artikel ini: