Pertamina kantongi laba Rp57 triliun, ini penyokongnya
JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Pertamina (Persero) berhasil meraup laba sebesar US$3,8 miliar atau Rp 57 triliun (kurs Rp 15.000) pada 2022.
Menurut Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, hal ini tak lepas dari program cost optimization yang diterapkan Pertamina. Rinciannya adalah, cost saving sekitar US$600 juta, cost avoidance US$227,8 juta, dan revenue growth US$245 juta.
"Jadi dengan capaian ini tentu memberikan kontribusi kepada laba perusahaan," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama komisi VI, Selasa (31/1/2023).
Menurut Nicke pencapaian program cost optimization 2021 adalah US$1,3 miliar, sementara pada 2022 adalah US$1,1 juta.
"Adapun cost optimization terus kami lakukan. Tahun 2021 di mana kami mulai menjalankan program ini sudah terjadi cost optimization tahun 2021 adalah US$1,3 miliar. Dan 2022 adalah US$1,1 juta," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu Nicke juga memamerkan kontribusi pertamina kepada penerimaan negara. Pertamina berhasil meningkatkan sumbangsih seesar Rp 307 triliun, meningkat 83% dari tahun 2021.
"Kami sangat bangga walau dalam kondisi belum sepenuhnya recover pasca pandemi, pertamina berhasil tingkatkan sumbangsing kepada negara baik dalam bentuk pajak atau PNBP dengan total Rp 307 triliun, meningkat 83% dari tahun sebelumnya," pungkasnya. kbc10
Siap geber banyak proyek baru, Pakuwon Group tawarkan promo langka
Pengumuman! Menteri hingga bupati dilarang gelar buka puasa bersama
Ada kartu kredit dan debit berbahan emas, seperti apa?
Larangan pejabat dan ASN bukber bisa ganggu konsumsi RI
The Fed naikkan suku bunga, begini dampaknya ke ekonomi RI