Investasi di luar Jawa dominasi 52,7 persen sepanjang 2022
JAKARTA, kabarbisnis.com: Penanaman investasi di luar Jawa kembali mendominasi kegiatan investasi sepanjang tahun 2022. Capaian tersebut melanjutkan tren 2021 lalu dimana investasi di luar Jawa telah melampaui investasi di Jawa.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, total realisasi investasi 2022 sebesar Rp 1.207,2 triliun. Dari jumlah tersebut, nilai investasi Jawa sebesar Rp 570,9 triliun dan nilai investasi di luar Jawa tercatat tembus Rp 636,3 triliun.
"Tahun 2021, investasi di Jawa sebesar 48 persen dari total invesatasi di luar Jawa 52 persen. Tahun 2022, investasi di Jawa 47,3 persen dan luar Jawa 52,7 persen," katanya dalam konferensi pers Paparan Kinerja Investasi 2022 BKPM, Selasa (24/1/2023).
Tak hanya itu, Bahlil menambahkan, perkembangan investasi baik di Jawa maupun luar Jawa sama-sama mengalami pertumbuhan. Nilai investasi di Jawa tahun 2022 tercatat meningkat 31,9 persen dari tahun lalu sedangkan luar Jawa tumbuh 35,9 persen.
Namun, jika dilihat lebih detail berdasarkan provinsi, aliran investasi terbesar masuk ke Jawa Barat senilai Rp 174,6 triliun. Posisi kedua dipegang oleh DKI Jakarta Rp 143 triliun baru disusul Sulawesi Tengah sebesar Rp 111,2 triliun.
Adapun posisi terbesar ke empat yakni di Jawa Timur senilai Rp 110,3 triliun dan kelima di Riau dengan nilai investasi Rp 82,5 triliun. Bahlil menambahkan, selama 2022 investasi paling banyak masuk ke industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya dengan nilai Rp 171,2 triliun.
Kemudian disusul pertambangan sebesar Rp 136,4 triliun dan diikuti industri transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp 134,3 triliun. kbc10
Meluncur Tahun Depan, PS 5 Pro Bakal Dibanderol Rp11 Jutaan?
Tak Hanya Jadi Idaman Anak dan Suami, Pekerjaan Lancar berkat Tineco Vacuum
SPTP Tanam 55 Ribu Bibit Mangrove di Wisata Bahari Sontoh Laut
BI Klaim Transaksi Repo di Pasar Uang RI Terus Meningkat
Pemerintah Siap Guyur Insentif Pajak Industri di 2024, Ini Kriterianya