Industri fintech syariah RI diprediksi bakal bertumbuh, ini alasannya
JAKARTA, kabarbisnis.com: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi layanan financial technology (fintech) syariah berpeluang besar tumbuh di Indonesia. Peluang ini melihat mayoritas penduduk di Indonesia beragama Islam.
Selain penduduk mayoritas Islam, ekosistem ekonomi syariah di Indonesia pun bisa dibilang cukup besar. Menurut Standar Global Muslim Travel Index (GMTI), Indonesia merupakan destinasi wisata halal terbaik dunia.
Sementara itu, Asosiasi Fintech Syariah Indonesia mencatat ada 20 penyelenggara fintech syariah di Indonesia yang terdiri dari fintech peer-to-peer lending (P2P lending), inovasi keuangan digital (IKD), dan securities crowdfunding. Saat ini, pertumbuhan fintech syariah pun cukup potensial.
Dari sisi pelaku usaha, PT Duha Madani Syariah (Duha Syariah) pun melihat peluang yang masih cukup besar dalam fintech lending syariah, apalagi mengingat tingginya kebutuhan akan pembiayaan kepada sektor produktif.
Direktur Duha Syariah Hot Asi mengatakan, tren fintech syariah di Indonesia terus tumbuh positif, di mana penyaluran pembiayaan Duha Syariah sepanjang 2022 tumbuh sebesar 211% jika dibandingkan tahun 2021.
"Penyaluran pembiayaan sebagian besar disalurkan ke sektor produktif," kata Hot Asi dikutip, Selasa (24/1/2023).
Hot Asi mengatakan, penyaluran pembiayaan tahun 2023 masih fokus di sektor produktif. Duha Syariah berharap dapat berkolaborasi dengan mitra strategis atau ekosistem agar penyaluran pembiayaan bisa semakin luas.
Adapun, target pembiayaan tahun 2023 Duha Syariah diharapkan bisa bertumbuh di atas 50%. Namun, Duha Syariah akan tetap berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan agar kualitas pembiayaan atau Non Perfoming Loan (NPL) bisa terjaga.
Lebih lanjut, yang menjadi tantangan fintech lending syariah saat ini antara lain bagaimana memberikan layanan yang mampu menghadirkan solusi terhadap permasalahan atau kebutuhan dari pengguna, namun tetap memenuhi aspek syariahnya.
"Selain itu, menyediakan layanan yang tepat guna, cepat, dan user friendly," pungkasnya.
Edukasi masyarakat mengenai keberadaan fintech syariah pun dianggap penting agar industri fintech syariah terus bertumbuh. kbc10
Ketua Kadin Surabaya Beri Apresiasi Keberhasilan Program Wirausaha Merdeka 2023 di PPNS
Perbankan Mulai Siapkan Uang Tunai Sambut Libur Nataru
Youtuber dan Tiktoker Dinilai Bikin RI Rugi, Ini Alasannya?
Konsolidasi dan Transformasi Jadi Kunci Keberhasilan BPR dan BPRS Dalam Hadapi Tantangan
BPKÂ Temukan Potensi Kerugian Negara Rp18,9 Triliun di Semester I-2023