Survei BI: Kegiatan usaha di triwulan I/2023 bakal naik 31,87 persen

Kamis, 19 Januari 2023 | 13:10 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Isu resesi dunia yang bakal terjadi di tahun ini tidak berdampak negatif terhadap optimisme dunia usaha di Jatim. Bahkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan Bank Indonesia untuk wilayah Jatim menunjukkan jika responden tetap memperkirakan kegiatan usaha bakal meningkat dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) 31,87%.

"Peningkatan kegiatan usaha tertinggi terjadi pada Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sejalan dengan masuknya musim panen yang dimulai pada Bulan Maret," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur,  Budi Hanoto di Surabaya, Kamis (19/1/2023).

Selain itu, Sektor Industri Pengolahan juga diperkirakan mengalami perbaikan sejalan dengan mulai meningkatnya permintaan yang didukung kapasitas penyimpanan dan ketersediaan sarana produksi.

Terkait kegiatan usaha di triwulan IV 2022, hasil SKDU menunjukkan adanya perlambatan dibandingkan triwulan III 2022. "Hal ini tercermin dari nilai SBT kegiatan usaha pada triwulan IV 2022 sebesar SBT 18,72%, lebih rendah dari SBT 19,23% pada triwulan III 2022," ungkapnya.

Kinerja tersebut menurut Budi sejalan dengan hasil SKDU Nasional yang mencatatkan SBT sebesar 10,27%, lebih rendah dari SBT 13,89% pada triwulan III 2022.

"Perlambatan kinerja pada sektor utama terjadi pada Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan khususnya Subsektor Tanaman Pangan seiring dengan masuknya musim tanam," katanya.

Perlambatan juga terjadi di Sektor Industri Pengolahan yang dipengaruhi oleh kenaikan harga global komoditas pangan dan energi. Hal ini tercermin dari penurunan Prompt Manufacturing Index (PMI)-BI dari 54,02% menjadi 48,21%.

Sementara itu, Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Penyedia Akomodasi dan Makan Minum, serta Transportasi dan Pergudangan mengalami peningkatan.

"Pertumbuhan kinerja usaha sejalan dengan peningkatan permintaan saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur akhir tahun," terang Budi.

Adapun kapasitas produksi terpakai pada triwulan IV 2022 tercatat cenderung stabil sebesar 77,86%, sedikit lebih tinggi dari 77,11% pada triwulan III 2022. Sedangkan penggunaan tenaga kerja pada aktivitas usaha terindikasi mengalami kontraksi (SBT -1,62%).

"Penurunan tersebut terjadi pada Sektor Industri Pengolahan dan Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan," tandasnya.

Sementara itu, kondisi keuangan dunia usaha terindikasi membaik dari periode sebelumnya, baik dari aspek likuiditas maupun rentabilitas, didukung oleh akses pembiayaan yang lebih mudah.kbc6

Bagikan artikel ini: