Mantap! RI bakal.miliki program penjaminan polis asuransi

Selasa, 20 Desember 2022 | 08:21 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Indonesia bakal menjadi negara yang memiliki program penjaminan polis asuransi. Ini menyusul adanya Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK) yang memberikan mandat bagi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk melakukan penjaminan bagi polis asuransi.

Untuk itu, LPS akan diberikan waktu lima tahun guna menyiapkan diri dan memastikan industri asuransi siap untuk menerima program ini.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu menuturkan bahwa Indonesia cukup progresif karena memiliki program penjaminan polis.

Menurutnya, tidak banyak negara yang memiliki program penjaminan polis asuransi. Saat ini, lanjut Febrio, hanya Kanada dan Malaysia yang memiliki program serupa.

"Ini merupakan produk yang cukup progresif, belum banyak negara yang punya ini," ujarnya seperti dikutip CNBC Indonesia, Selasa (20/12/2022).

Oleh karena itu, dia mengungkapkan program ini harus disiapkan dengan hati-hati karena pemerintah dan LPS ingin memastikan kesiapan dari industri asuransinya sendiri.

"Industri asuransi harus memahami apa ini program penjaminan polis, bahkan industro asuransi saat ini pun semuanya harus relatively sehat dulu jangan sampai nanti ketika kita perkenalkan program penjaminan polis terjadi salah persepsi lalu masyarakat jadi bingung," katanya.

Intinya, banyak hal yang harus disiapkan. LPS, lanjut Febrio harus mempelajari dengan cepat mengenai program penjaminan polis yang harus disiapkan, peraturan pelaksanaannya, kriteria dari perusahaan asuransi yang boleh jadi peserta, kriteria polis asuransi yang menjadi bagian dari program penjaminan polis, serta unsur proteksinya yang akan dijamin.

Lantas, mengenai benchmarking produk penjaminan asuransi, Febrio menuturkan bahwa Indonesia bisa belajar dari negara manapun.

"Yang kita butuhkan itu, kita lihat kondisi di pasar kita, apa kebutuhan masyarakat kita, lalu dengan prinsip-prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik kita siapkan programnya. Lalu sambil kita belajar ke negara manapun ada yang bagus kelebihannya di sini, kekurangannya di sana," pungkasnya. kbc10

Bagikan artikel ini: