Ancaman resesi ekonomi global, sektor konstruksi diperkirakan masih bertumbuh

Kamis, 1 Desember 2022 | 20:08 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Pasar konstruksi Indonesia diperkirakan masih tumbuh positif di tahun 2023, meski  dibayangi ancaman resesi ekonomi global.

National Research Manager BCI Central Cahyono Siswanto mengatakan pasar konstruksi Indonesia masih akan didorong tiga penggerak utama, mulai dari residensial, infrastruktur, hingga industrial. "Pasar konstruksi yang jelas akan digerakkan oleh 3 key drivers, residensial, infrastruktur dan industrial. Itu yang menggerakkan sektor konstruksi," ujar Cahyono dalam BCI Breakfast Briefing-Indonesia Construction Market Outlook 2023 di Jakarta, Kamis (1/12/2022).

Pertama, menurut Cahyono, residensial akan ditopang  rumah tapak atau landed house. Sementara itu, apartemen menunjukkan geliat pertumbuhan yang cukup signifikan dengan banyaknya kolaborasi bersama para developer.

Kedua adalah industrial juga mengalami pertumbuhan yang begitu pesat. Hal ini sejalan dengan para investor asing yang mulai banyak memasuki Tanah Air.

"Disiapkan lahan-lahan industrial estate baru yang terbukti, seperti Green batang City yang menarik cukup banyak investor untuk membangun pabrik di situ. Itu kan masih berlanjut terus," jelasnya.

Infrastruktur sebagai yang ketiga sangat berkaitan erat dengan kebijakan pemerintah yang menaruh perhatian pada sektor ini. Cahyono melihat, infrastruktur terutama untuk jalan tol relatif cukup banyak yang akan dibangun ke depannya.

"Secara umum ya didukung oleh backbone tiga sektor ini yang cukup kuat," tegas dia.

Cahyono menambahkan, sektor industri memuat banyak rencana investor untuk mengembangkan pembangunan yang cukup besar. Adapun keinginan Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi asing juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

Lebih lanjut, dari sisi wilayah juga akan berfokus pada sektor-sektor yang sudah ada, seperti ke wilayah tertentu di Batang (Jawa Tengah) maupun Bekasi yang sudah ada existing saat ini.

"Dari sisi developer pun relatif berlomba-lomba untuk membangun," ungkap Cahyono.

Dia mengaku optimistis dengan pertumbuhan sektor industri Indonesia di tanah air. Sebab, pemerintah memiliki tujuan untuk membangun industri kawasan baru, sehingga akan menarik investasi asing dengan membuat pertumbuhan baru.

"Batang dan IKN membuat pusat pembaru, seperti destinasi wisata baru itu kan membuat pusat baru. Itu relatif positif bagi penyebaran juga bagi nasional secara keseluruhan," pungkasnya.kbc11

Bagikan artikel ini: