Usai Facebook, Disney juga ancang-ancang PHK karyawan
JAKARTA, kabarbisnis.com: Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) terus melanda perusahaan-perusahaan global. Kali ini aksi itu melanda Walt Disney yang juga berencana melakukan pemutusan PHK dan menghentikan rekrutmen pegawai.
Dikutip dari Reuters, langkah ini ditempuh karena perusahaan akan membidik keuntungan dari layanan Disney+ di tengah ketidakpastian ekonomi. Pengumuman ini tertuang dalam memo beredar yang dilihat Reuters pada Jumat lalu.
Chief Executive Disney Bob Chapek mengirimkan memo tersebut kepada para pimpinan Disney. Chapek menyebutkan jika hal ini untuk memperbaiki kinerja keuangan.
"Kondisi ekonomi makro tentu tak bisa kita kendalikan. Untuk mencapai target kita harus bisa mengelola banyak hal termasuk biaya," kata Chapek dalam memo tersebut, dikutip dari Reuters.
Memang pada laporan keuangan Disney secara kuartalan, perusahaan hiburan itu mencatat kerugian yang besar. Kemudian harga saham perusahaan juga turun lebih dari 13%.
Disney melaporkan, ada 12 juta pelanggan yang terdaftar. Namun perusahaan tetap masih mengalami kerugian operasional hingga US$1,5 miliar.
Perusahaan menargetkan Disney+ akan meraup keuntungan pada 2024 mendatang. Kini tayangan asli Disney yang menjadi favorit antara lain "Star Wars", "The Mandalorian", "Andor" dan "Obi-Wan Kenobi", Marvel "WandaVision", "Hawkeye" dan "She-Hulk: Attorney at Law", dan hub konten untuk film Disney, Pixar, Marvel, dan "Star Wars".
Analis MoffettNathanson, Michael Nathanson mengaku prihatin dengan kenaikan biaya langganan streaming di Disney.
Sebelum Disney, beberapa perusahaan besar di AS melakukan PHK besar-besaran. Hal ini dilakukan untuk persiapan menghadapi penurunan perekonomian. Seperti Meta Platforms yang disebut akan memangkas lebih dari 11.000 pekerjaan atau 13% tenaga kerja untuk pengendalian biaya operasional perusahaan.
Warner Bros Discovery juga sebelumnya telah memangkas pegawai sebagai salah satu skema restrukturisasi keuangan perusahaan. kbc10
Bos SIG Raih The Best CEO di Ajang Top BUMN Awards 2023
Siap-siap! Penyatuan NIK Jadi NPWP Berlaku Penuh Mulai Pertengahan 2024
SIG Raih Apresiasi Marketeer of the Year 2023
Domscorner Berdayakan UMKM hingga Warga Lokal via Marketplace Produk Fesyen
Ketua DK LPS: Transformasi dan Penambahan Mandat untuk Penguatan Peran dan Fungsi LPS