Ancaman resesi global 2023, INACA wanti-wanti hal ini ke maskapai
JAKARTA, kabarbisnis.com: Mulai menggeliatnya perekonomian seiring melandainya kasus Covid-19 disyukuri pelaku industri penerbangan. Namun Indonesia dan dunia harus siap-siap akan ancaman resesi global pada 2023.
Indonesia National Air Carriers Association (INACA) pun mewanti-wanti kepada maskapai anggotanya mengenai sejumlah tantangan di tahun depan, termasuk ancaman resesi.
Ketua Umum INACA terpilih Denon Prawiraatmadja mengakui bahwa dalam kepengurusan pada periode sebelumnya mengalami kondisi bisnis penerbangan yang cukup sulit. Namun, setelah periode lebaran 2022 dan juga telah diterbitkan beberapa aturan yang mendukung akselerasi pergerakan penumpang dan barang.
Aturan ini, pada intinya, memberikan kelonggaran atas peraturan perjalanan dalam dan luar negeri sejalan dengan membaiknya kondisi pascapandemi Covid-19. Saat ini, dia juga bersyukur karena masa sulit tersebut berhasil dilewati.
Oleh karena itu, untuk menuju tahap pemulihan pascapandemi dibutuhkan akselerasi atau percepatan pemulihan ekonomi pada umumnya dan industri penerbangan melalui sinergi seluruh stakeholder terkait.
Kemudian juga dukungan kebijakan dan insentif serta stimulus dari pemerintah. Pasalnya, pada tahun depan industri penerbangan juga masih dibayangi dengan ketidakpastian ekonomi global.
"Ke depannya, kita masih dibayangi dengan kondisi resesi global, inflasi tinggi, devaluasi kurs mata uang, kenaikan suku bunga, dan kenaikan harga bahan bakar serta energi," ujarnya seperti dikutip, Kamis (27/10/2022).
Denon pun meminta para maskapai juga mendukung program pemerintah dalam rangka program Pemulihan Ekonomi Nasional, khususnya pembenahan di sektor penerbangan dan pariwisata. Dimulai dari pembenahan rute dan konektivitas penerbangan, slot bandara, penentuan bandara hub dan spoke, dan lain-lainnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina INACA Irfan Setiaputra menggambarkan jika 2 tahun ke belakang menjadi periode masa bertahan. Saat ini, pada 2022 merupakan tahun pemulihan.
Irfan menyebut, turbulensi yang dibawa oleh pandemi Covid-19 telah berlalu tetapi dampaknya masih menjadi tantangan tersendiri bagi industri penerbangan untuk bangkit dan kembali pulih. Bahkan, kata Irfan, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memperkirakan lalu lintas penumpang global baru akan kembali ke kondisi sebelum pandemi paling cepat pada 2024.
Irfan pun berharap dalam kepengurusan INACA yang baru ini tetap dapat melanjutkan program-program yang telah diinisiasi oleh kepengurusan sebelumnya, khususnya program-program utama yang membutuhkan penyelesaian.
Sejumlah hal tersebut adalah terkait dengan pembebasan bea masuk/pajak impor suku cadang dan komponen pesawat, perihal konektivitas transportasi udara nasional melalui program hub and spoke, dan pengaturan slot penerbangan yang berorientasi terhadap pertumbuhan ekonomi dan industri, serta program-program krusial lainnya.
Adapun, dalam Rapat Umum Anggota (RUA) Indonesia National Air Carriers Association (INACA) hari ini, Kamis (27/10/2022), secara aklamasi Denon Prawiraatmadja terpilih kembali menjadi Ketua Umum INACA Periode 2022-2025. kbc10
Bersama Pemkot Surabaya, Lapis Kukus Pahlawan Komitmen Dukung Pengembangan UMKM
57 Persen Generasi Z Pilih Berkarir Jadi Influencer
Bersama Pemkot Surabaya, Lapis Kukus Pahlawan Komitmen Dukung Pengembangan UMKM
Melebihi Kewajiban, 1.990,79 Hektare Lahan Kompensasi PT BSI Tuntas Diserahkan ke Pemerintah
REI Klaim Kontribusi Sektor Properti ke Ekonomi RI Rp2.349 Triliun