Bidik dana Rp8,1 triliun melalui IPO, ini target Blibli arungi era disrupsi

Selasa, 18 Oktober 2022 | 20:34 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: PT Global Digital Niaga Tbk, perusahaan platform e-commerce Blibli memastikan bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 November 2022 dengan mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Dalam aksi tersebut, perseroan dengan kode saham BELI tersebut menargetkan visa menghimpun dana dari pasar modal senilai Rp 8,17 triliun.

Dengan menyisihkan sebanyak-banyaknya 17.771.205.900 saham, Blibli menawarkan harga saham perdana di rentang harga Rp 410 - Rp 460 setiap sahamnya. Menariknya, dalam IPO ini, Blibli melakukan sinergi dengan online travel agent (OTA) dan gaya hidup, tiket.com serta high quality supermarket chain terkemuka, Ranch Market.

Chief Financial Officer (CFO) Blibli Hendry mengatakan, dari total dana hasil IPO tersebut, sebanyak Rp 5,5 triliun akan digunakan untuk pembayaran saldo utang fasilitas, dan sisanya akan dialokasikan sebagai modal kerja dalam mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha. Masa penawaran awal atau bookbuilding akan dilaksanakan mulai 17 Oktober 2022 hingga 24 Oktober 2022.

"Masa penawaran umum direncanakan pada 1 hingga 3 November 2022. Untuk rencana aksi korporasi ini, Blibli telah menunjuk PT BCA Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters)," katanya pada public expose terkait rencana IPO perseroan, Selasa (18/10/2022).

Kinerja perseroan sendiri cukup positif di sepanjang semester I/2022, dimana pendapatan bersih tercatat sebesar Rp 6,7 triliun, tumbuh 124% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah pendapatan bersih pada periode tersebut telah mencapai 76% dari jumlah pendapatan bersih di tahun 2021.

Laba bruto perseroan pada semester pertama tahun 2022 tercatat meningkat 148% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Tahun 2021, jumlah pelanggan institusi baik pemerintah maupun swasta juga meningkat dari 80.783 pelanggan menjadi 153.089 pelanggan.

CEO & Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto mengatakan, aksi korporasi Blibli ini merupakan salah satu langkah strategis dalam mengembangkan bisnis yang berkelanjutan di era disrupsi dan menyongsong pertumbuhan ekonomi digital di masa mendatang.

Bersama tiket.com dan Ranch Market, Blibli menegaskan posisinya sebagai pemimpin ekosistem omnichannel perdagangan dan gaya hidup yang terintegrasi di Indonesia.

"Melalui sinergi tiga platform unggulan, Blibli dapat senantiasa fokus membangun kepercayaan, memberikan kemudahan dan nilai tambah bagi para pelanggan, serta menyediakan layanan yang lebih lengkap, bermanfaat dan terintegrasi dari tiap channel dan platform di dalam ekosistem," ujar Kusumo.

Tak berhenti di situ, sinergi ini juga diperkuat dengan fundamental bisnis yang kokoh dari berbagai aspek. Dari aspek model bisnis, Blibli fokus pada pendekatan Business-to-Consumer (B2C) dengan dukungan dari brand partners berskala global maupun nasional dalam bentuk kemitraan strategis. Model bisnis ini berimplikasi pada penjualan dan laba yang memiliki rasio lebih tinggi dibandingkan model bisnis Consumer-to-Consumer (C2C).

Bermitra dengan para pemegang merek, Blibli memastikan keaslian produk yang ada dalam platformnya demi menjaga kepuasan serta kepercayaan pelanggan. Selain itu, Blibli disokong dengan infrastruktur logistik andal lewat jaringan pergudangan dan layanan pengiriman yang dikelola secara mandiri, ditambah lebih dari 21 mitra logistik pihak ketiga. Dengan kekuatan rantai pasok dari hulu ke hilir yang dimilikinya, Blibli memelopori pengiriman cepat sampai lewat fitur dua jam sampai (2 Hours-Delivery) yang telah tersedia di 34 kota di penjuru Tanah Air.

Dikatakan Kusumo, langkah Blibli semakin optimis dengan potensi pertumbuhan pasar di Indonesia. Menurut riset dari Frost & Sullivan dan Euromonitor, jumlah potensi pasar (Total Addressable Market/TAM) industri e-commerce Indonesia pada tahun 2025 diproyeksikan bertumbuh hingga US$436 miliar. Potensi tersebut tentu menjadi prospek bagi ekosistem Blibli.

CEO tiket.com, George Hendrata mengatakan, sebagai pionir OTA di Indonesia, tiket.com mengukuhkan kepemimpinnya di segmen travel dan lifestyle yang membawa nilai tambah bagi ekosistem. "Travel dan lifestyle adalah bagian tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Lewat ekosistem terpadu ini, kami percaya dapat semakin memenuhi kebutuhan pelanggan saat mereka sibuk dengan kesehariannya," ucap George.

Dia menambahkan, sebagai bagian dari ekosistem bisnis terbesar di Indonesia, Djarum, Blibli memiliki pondasi alur operasi yang kokoh mencakup bagaimana menjadi pemegang merek, produsen, distributor, termasuk jalur distribusi kepada pelanggan.

Dengan latar belakang tersebut, Blibli dapat mengembangkan bisnisnya melalui solusi omnichannel, mengintegrasikan layanan oflline dan online touchpoint lewat flagship monobrand (Samsung, Xiaomi, Oppo, dan Vivo) dan multibrand store dengan fitur Blibli InStore, fitur Click & Collect, dan tukar tambah. Blibli juga turut mengembangkan layanan omnichannel di sektor UMKM melalui Blibli Mitra. kbc7

Bagikan artikel ini: