Konsisten terapkan SNI, cara Petrokimia Gresik lindungi konsumen

Jum'at, 7 Oktober 2022 | 19:39 WIB ET

Jakarta, kabarbisnis: Penerapan Standar Nasional Indonesia sejak 1997 merupakan upaya PT Petrokimia Gresik (PG) guna melindungi konsumennya. Kala itu masih masih bernama Standar Industri Indonesia (SII), belum seperti sekarang SNI. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PG,, Dwi Satriyo Annurogo usai mengikuti pembukaan Indonesia Quality Expo (IQE) 2022, di Jakarta.

Konsistensi ini, merupakan bentuk jaminan untuk konsumen, jika produk yang dihasilkan PG berkualitas dan sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan. Dengan demikian produk-produk tersebut tidak merusak unsur tanah maupun tanaman, tapi mampu meningkatkan kesejahteraan petani melalui hasil panen yang lebih melimpah.

"PG memiliki komitmen untuk membangun kesejahteraan petani melalui budidaya pertanian yang menguntungkan. Penerapan SNI merupakan salah satu implementasi dari upaya kami untuk membangun sektor pertanian yang sustainable," ujar Dwi Satriyo, Kamis, 6/10/2022.

Saat ini PG telah memiliki sebelas produk dengan Surat Persetujuan Pengguna Tanda (SPPT) SNI. Rinciannya ada tujuh poduk jenis pupuk yaitu Urea, ZA, NPK, SP-36, Fosfat Alam, ZK dan Gipsum Pertanian. Selain itu, ada empat produk non pupuk yang telah ber-SNI antara lain Asam Sulfat, Gipsum Buatan Tipe 1, 2 dan 3.

Produk yang bersertifikat SNI tersebut adalah semua produk subsidi dan juga nonsubsidi. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022 subsidi hanya diberikan pada dua jenis pupuk saja, yaitu Urea dan NPK Phonska.

"Pada dasarnya SNI tidak memandang pupuk tersebut subsidi atau tidak, tetapi lebih kepada produk tersebut wajib SNI atau tidak. Apabila iya, maka kami wajib mendapatkan sertifikat produk pengguna tanda SNI. Sedangkan, untuk SNI sukarela kami dibebaskan, namun produk dengan logo SNI akan memiliki daya saing lebih tinggi karena dijamin kualitasnya oleh pemerintah," ujar Dwi Satriyo

Menurutnya, konsistensi penerapan SNI dikomunikasikan melalui logo SNI mampu mendongkrak penjualan, seiring dengan meningkatnya product image dan juga kepercayaan konsumen. 

"Loyalitas petani maupun pelaku usaha lain adalah kunci untuk membangun bisnis PG secara berkelanjutan. Kepuasan pelanggan dan ulasan positif dari konsumen dapat membantu PG terus tumbuh dan berkembang," ungkapnya.

Sementara, standardisasi yang dijalankan oleh perusahaan, telah berhasil mendapatkan apresiasi dari stakeholder melalui sejumlah penghargaan. Diantaranya, dinobatkan sebagai "Most Trusted Company" dalam implementasi GCG berdasarkan Corporate Governance Perception Index (CGPI) dalam ajang nasional Indonesia Trusted Companies Award 2021.

“Banyak manfaat dan perlindungan yang didapatkan dari penerapan SNI, baik itu untuk PG maupun petani sebagai konsumen. Khususnya dalam menjaga ketahanan pangan nasional, dan peningkatan kesejahteraan petani,” tutup Dwi Satriyo.

Bagikan artikel ini: