Konsumsi BBM menurun pasca harga naik, anggaran subsidi tak jadi membengkak?
JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Keuangan menyatakan, setelah kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), konsumsi BBM cenderung menurun. Dengan kenyataan itu, Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan Made Arya Wijaya mengakui belum tentu anggaran subsidi tahun ini akan bengkak hingga Rp 650 triliun.
"Belum tentu (anggaran subsidi bengkak), itu ternyata setelah penyesuaian anggaran di 2 September sampai sekarang konsumsinya turun loh," katanya saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (20/9/2022).
Dia menjabarkan bahwa konsumsi rata-rata harian 70-80 ribu kilo liter, sekarang jadi turun ke 60-70 kilo liter. "Jadi, tren konsumsinya turun," jelasnya.
Made juga berharap anggaran subsidi BBM tidak jadi bengkak hingga ke angka Rp 650 triliun. "Mudah-mudahan nggak kita berdoa saja," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan subsidi dan kompensasi energi tetap bengkak melewati Rp 502,4 triliun meski harga BBM naik. Dengan kenaikan harga itu, pembengkakan bisa diminimalkan menjadi 'hanya' Rp 650 triliun.
"Rp 502 triliun sudah membengkak sampai estimasi kita Rp 698 triliun. Dengan kenaikan Pertalite dan Solar, maka kita perkirakan tidak jadi di Rp 698 triliun, tapi sekitar Rp 650 triliun," kata Suahasil.
"Jadi subsidinya ini masih besar sekali sebenarnya, masih Rp 650 triliun meskipun kita sudah melakukan peningkatan harga Pertalite dan Solar," tambahnya. kbc10
Astra Financial Raup Transaksi Rp463,97 Miliar di GIIAS Surabaya 2023, Naik 46 Persen
ESDM Bakal Permudah Pengusaha SPKLU Peroleh Izin Lingkungan
Raup Cuan dari Trading Online, Ketahui Perbedaan Metatrader 4 dan 5
Doodle Rayakan Ultah ke-27 Google Hari Ini
Usai 2 Tahun Penerapan, Kemenkeu Klaim Efek Pajak Netflix Cs Baru Terasa