Fenomena hari tanpa bayangan matahari bakal hadir di Indonesia bulan ini
JAKARTA, kabarbisnis.com: Hari tanpa bayangan matahari bakal kembali terjadi di Indonesia pada September 2022 ini. Ini adalah fenomena yang disebut kulminasi atau transit atau istiwa. Apa itu?
Bulan September 2022 menandai akan kembali sebuah fenomena "Hari Tanpa Bayangan Matahari". Apa yang dimaksud dengan fenomena tersebut? Apakah fenomena "Hari Tanpa Bayangan Matahari" berimbas pada kenaikan suhu di permukaan bumi?
Belum lama ini Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa yang merupakan bagian dari BRIN membagikan informasi terkait fenomena tersebut melalui laman sosial media resminya. Dikutip dari akun Instagram resmi (@lapan_ri), Andi Pangerang sebagai peneliti menjelaskan tentang fenomena Hari Tanpa Bayangan ini.
Letak geografis Indonesia memang membuat matahari akan berada di atas Indonesia ketika tengah hari pada pekan kedua September hingga pekan ketiga Oktober 2022.
Hal tersebut dikarenakan nilai deklinasi Matahari bervariasi antara +6 derajat hingga -11 derajat (6 derajat LU hingga 11 derajat LS) sejak pekan kedua September hingga pekan ketiga Oktober.
Sebagai informasi tambahan, dekinlasi adalah sudut apit antara litnasan semu harian Matahari dengan proyeksi ekuator Bumi pada bola langit (disebut juga ekuator langit). Dengan nilai deklinasi Matahari sama dengan lintang geografis wilayah Indonesia, maka Matahari akan berada tepat di atas kepala kita saat tengah hari atau siang hari.
Ketika Matahari berada di atas Indonesia, tidak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tegak tak berongga saat tengah hari, sehingga fenomena ini disebut sebagai Hari Tanpa Bayangan Matahari. Ini merupakan fenomena Hari Tanpa Bayangan Matahari yang kedua di Indonesia.
Sebelumnya juga sempat terjadi pada bulan Februari hingga Maret 2022 lalu. Fenomena ini secara teknis merupakan hari di mana Matahari transit atau kulminasi, yaitu ketika Matahari berada posisi yang tepat di atas kepala saat tengah hari. Hal ini terjadi dengan waktu yang beragam tergantung pada lokasi geografis di mana kita berada.
Ketika Matahari berada tepat tegak lurus di atas kita, tidak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tegak tak berongga saat tengah hari. Itulah mengapa fenomena ini dijuluki Hari Tanpa Bayangan.
Apakah fenomena ini memiliki dampak langsung terhadap makhluk hidup di Bumi? Kabar baiknya, fenomena ini tidak memiliki dampak langsung terhadap makhluk hidup dan tidak juga mempengaruhi kenaikan suhu di permukaan Bumi. Hal tersebut karena Bumi memiliki lapisan atmosfer yang mempengaruhinya.
Menurut laporan Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Andi Pangerang menambahkan bahwa mulai tanggal 7 September hingga 21 Oktober 2022, beberapa wilayah Indonesia akan mengalami fenomena tersebut. Dimulai dari wilayah Sabang pada 7 September hingga pulau Rote pada 21 Oktober 2022. Waktu berlangsungnya Hari Tanpa Bayangan Matahari pun beragam, namun umumnya terjadi pada tengah hari. kbc10
Galaxy Tab S9 Series Bantu Gen Z Eksplor Kreativitas dan Relaksasi
Bukan Instagram atau Facebook, Ini Aplikasi Paling Atas di Dunia
Punya Kinerja Moncer, Layanan Digital Astra Financial Geber Promo Ciamik di GIIAS Surabaya 2023
Peduli Lingkungan, Mirae Asset Tanam 1001 Bibit di Mangrove Wonorejo Surabaya
CitraLand Utara Surabaya Perkuat Konsep Green Building di Kawasan Berkembang