MCWE G20 2022 tegaskan komitmen perjuangkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan

Sabtu, 27 Agustus 2022 | 00:34 WIB ET
Menteri PPPA Bintang Puspayoga (kiri) menerima rekomendasi yang diserahkan Chair G20 Empower, Yessie D Yosetya (kanan) pada Ministerial Conference on Womwn Empowerment (MCWE) G20, Bali.
Menteri PPPA Bintang Puspayoga (kiri) menerima rekomendasi yang diserahkan Chair G20 Empower, Yessie D Yosetya (kanan) pada Ministerial Conference on Womwn Empowerment (MCWE) G20, Bali.

BALI, kabarbisnis.com: G20 EMPOWER sebagai aliansi dari Group of Twenty (G20) terus berkomitmen berperan aktif dalam memberikan rekomendasi kepada negara anggota G20 untuk melanjutkan komitmen yang telah dibangun pada G20 Italy tahun 2021 lalu.

Chair G20 Empower, Yessie D Yosetya mengatakan, ada tiga poin komitmen yang dimaksud, yang pertama yakni mengaktifkan, memfasilitasi, dan mempromosikan komitmen bersama dengan sektor swasta untuk memantau dan menyusun data Key Performance Indicator (KPI) di tingkat nasional. Kedua, kolaborasi bersama antara sektor swasta dan publik untuk mendukung program untuk perempuan di UKM.

"Ketiga, menerapkan kerja cepat dalam memberdayakan masa depan dan pekerjaan perempuan khususnya dalam membangun agenda nasional yang secara langsung menyasar perempuan," kata Yessie pada Ministerial Conference on Women Empowerment (MCWE) G20 2022 di Bali, 24-25 Agustus 2022 melalui keterangan tertulis, Jumat (26/8/2022).

G20 Empower juga memperkuat isu-isu prioritas dengan menangani pekerja perempuan sebagai basis pemulihan ekonomi. Dalam hal ini, Empower menghasilkan rekomendasi yang dapat diambil oleh sektor swasta untuk mendukung keterlibatan perempuan dalam Usaha Kecil dan Menengah (UKM). "Upaya terkoordinasi lebih lanjut yang mencakup peningkatan kerjasama sektor publik dan swasta dalam mendukung UKM perempuan, meningkatkan akses keuangan bagi perempuan di UKM, dan menetapkan kebijakan untuk memungkinkan lebih banyak perempuan di UKM," ungkap Yessie.

Lebih jauh, Empower juga membangun ekonomi masa depan melalui peningkatan keterampilan dan pemberdayaan digital, sektor swasta didorong untuk membangun keterampilan masa depan digital bagi perempuan dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi digital, membuat program pelatihan yang disesuaikan, dan pelacakan dan pemantauan berkelanjutan.

"Setiap isu prioritas adalah hasil kolaborasi bersama antara semua anggota negara G20, mitra kami, & mitra pengetahuan kami, Boston Consulting Group," jelas Yessie lebih jauh.

Hadir dalam pertemuan MCWE G20 2022 yang diadakan secara hybrid ini, sekitar 150 delegasi dan ratusan peserta undangan online. Turut hadir juga Presiden RI Joko Widodo, Menteri PPPA RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menteri Koordinator PMK RI, Muhadjir Effendy, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, Minister of Equal Opportunities and Family of Italy, Elena Bonetti, Minister for Women, Commonwealth of Australia, Katy Gallagher, Minister of State, Ministry of Social and Family Development, Singapore, Sun Xueling, President, National Institute for Women, Mexico, Nadine Flora Gasman Zylbermann, Senior Specialist, Gender, Equality and Non-Discrimination at Work, International Labour Organization, Joni Simpson.

Menteri PPPA Bintang Puspayoga, mengatakan, hanya melalui kerjasama global dan komitmen yang kuat, dapat mengatasi tantangan yang dihadapi perempuan, khususnya di masa pemulihan Covid-19 dengan terus mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di semua sektor pembangunan.

Menurut Bintang, pada 2022 UN Women merilis data bahwa pandemi Covid-19 memperburuk disparitas gender dalam ketahanan ekonomi saat ini. Kondisi tersebut mempengaruhi 740 juta perempuan yang bekerja di sektor informal. Selain itu, perempuan yang bekerja pada sektor formal maupun pengusaha berpenghasilan rendah lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Sementara itu, pada 2021 GSMA merilis data yang menunjukkan kesenjangan pengguna internet global sebesar 17%. Angka tersebut memperlihatkan adanya kesenjangan gender digital di semua wilayah di dunia. Lebih jauh mencerminkan ketidaksetaraan dan diskriminasi terhadap golongan tertentu, termasuk perempuan sendiri.

MCWE G20 Presidensi Indonesia yang telah berlangsung sejak 23 Agustus di Bali ini menjadi acara bersama yang melibatkan unsur pemerintah dari negara anggota G20 dan organisasi non-pemerintah. Hal tersebut merupakan bagian dari komitmen Menteri PPPA untuk melanjutkan MCWE G20 selama Presidensi G20 Indonesia pada 2022.

Selain pertemuan tingkat menteri, kegiatan ini pun dilengkapi dengan pameran produk UMKM dimana peserta program Sisternet XL Axiata turut berpartisipasi di dalamnya. kbc10

Bagikan artikel ini: