Perkuat pembiayaan industri percetakan, BFI hadir di Surabaya Printing Expo

Jum'at, 24 Juni 2022 | 20:31 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) kian aktif dalam penguatan ekosistem industri melalui sektor pembiayaan. Seiring dengan melandainya kasus Covid-19 dan menggeliatnya perekonomian, sektor industri juga kembali bangkit, salah satunya adalah industri kreatif di sektor teknologi.

Kontribusi BFI Finance diwujudkan dengan keterlibatannya di even Surabaya Printing Expo (SPE) 2022 yang digelar di Exhibition Hall Grand City Surabaya, pada 23-26 Juni 2022.

Regional Manager BFI Finance Jatim dan Bali, Kadek Tirtayasa mengatakan, tahun 2022 menjadi angin segar bagi industri kreatif setelah 2 tahun pandemi Covid-19, khususnya di sektor percetakan. Hal ini ditandai dengan meningkatnya permintaan cetak kemasan, acara indoor, outdoor, garment sublime, hingga souvenir.

"Dengan dukungan dari BFI Finance untuk pembiayaan, harapannya agar industri printing ini terus tumbuh dan berkembang melalui teknologi-teknologi yang ada," katanya di booth BFI Finance di ajang SPE 2022, Jumat (24/6/2022).

Dikatakan Kadek, salah satu faktor yang mendukung industri percetakan di Indonesia terus tumbuh antara lain adalah semakin berkembangnya sektor usaha kecil menengah (UKM). Dimana saat ini banyak UKM yang diinisiasi oleh masyarakat terus tumbuh dan makin banyak jenis serta pilihan usaha mulai makanan dan minuman hingga produk inovasi yang memerlukan sentuhan industri percetakan untuk memperkuat branding produk.

"Makanya kami bekerjasama dengan pelaku industri mesin cetak untuk memberikan layanan pembiayaan bagi konsumen, dalam hal ini pelaku UKM yang terus berkembang," ujarnya.

Kadek bilang, digelarnya ajang SPE 2022 yang pertama kali sejak pandemi tersebut menjadi kesempatan bagus bagi BFI untuk meningkatkan kinerja pembiayaan yang tahun ini secara nasional ditargetkan sebesar Rp16 triliun, dan porsi Jatim sebesar 20 persen.

Menrutnya, sektor machinery sendiri selama 2 tahun terakhir ini memang lesu dan melambat akibat pandemi. Untuk itu dalam pemulihan ekonomi saat ini terutama bagi UMKM kreatif perlu mendapat dukungan pembiayaan dan modal mesin.

"Kami berharap portofolio kami di mesin ini meningkat. BFI sendiri merupakan jasa pembiayaan multi-finance produk yang tidak hanya untuk kendaraan motor dan mobil yang selama ini berkontribusi 80 persen, tetapi juga untuk pembiayaan mesin yang kontribusinya baru 20 persen," jelas Kadek.

Secara rinci, lanjut Kadek, portofolio pembiayaan BFI untuk machinery dikontribusi oleh mesin printing sekitar 40 persen, dan 45 persen mesin manufaktur dan sisanya untuk lainnya.

Corporate Manager Surabaya BFI Finance, Lily Listyani menambahkan, dalam gelaran SPE ini BFI Finance hadir untuk memberikan pembiayaan mesin melalui kemudahan skema persetujuan cepat 5 hari, tenor hingga 36 bulan dan plafon pembiayaan hingga Rp15 miliar. Skema pembiayaan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang baik terhadap pertumbuhan industri dan daya saing yang sehat.

"Karena ini baru pertama kali ikut gelaran SPE setelah pandemi, target pembiayaan kami tidak muluk-muluk. Namun kami bersyukur, dalam dua hari gelaran SPE ini sudah ada 10 pengajuan pembiayaan dengan plafon mulai Rp500 juta sampai Rp1 miliar," ujarnya.

Area Manager BFI Finance Surabaya, Bambang Hartoyo menjelaskan, sejak masuk ke pembiayaan mesin pada 2014, BFI Finance berkomitmen memberikan pelayanan yang mudah, cepat dan terpercaya.

"Selain mesin printing, BFI Finance juga melayani pembiayaan mesin supporting (generator set & compressor), industri textille and garment hingga kebutuhan industri manufaktur dan akan merambah ke sektor industri alat kesehatan hingga IT Equipment," ulasnya. kbc7

Bagikan artikel ini: