CitraLand Surabaya gelar Festival UMKM sepekan penuh
SURABAYA, kabarbisnisnis.com: Usaha kecil mikro menengah (UMKM) mampu menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Di tengah melandainya kasus Covid-19 sekarang ini pun, pelaku UMKM kian menggeliat, bahkan mampu bangkit.
Guna membantu pengembangan dan perluasan jaringan pasar UMKM di kawasan Surabaya Barat, CitraLand Surabaya menggelar Festival UMKM dengan konsep pop-up market alias bazaar.
Kegiatan ini berlangsung di Bundaran Gwalk CitraLand Surabaya pada 4 - 11 Juni 2022 atau sepekan penuh sepanjang sore hingga malam hari.
City Manager CitraLand Surabaya, Nada Putri mengatakan, ada sekitar 100 pelaku UMKM dari 4 kecamatan di Surabaya yang menaungi wilayah CitraLand, yaitu kecamatan Lakarsantri, Pakal, Benowo dan Sambikerep.
"Kegiatan ini bertujuan untuk membantu memajukan UMKM yang ada di sekitar CitraLand Surabaya guna mendukung program Walikota Surabaya dalam memajukan perekonomian warga Surabaya melalui UMKM," katanya di sela pembukaan Festival UMKM di bundaran GWalk CitraLand Surabaya, Sabtu (4/6/2022) malam.
Festival UMKM ini menampilkan berbagai macam makanan, minuman, fashion dan kerajinan yang juga mendapat perhatian langsung dari Dinas Pariwisata Kota Surabaya, dengan kegiatan pendukung lainnya yaitu pelatihan dan workshop mengenai strategi bisnis, marketing digital serta finansial dengan nara sumber dari Universitas Ciputra, Bank Jatim, dan Grab Indonesia.
Senior Director Ciputra Group, Sutoto Yakobus mengatakan, semangat membangun entrepreneur merupakan cita-cita founder Ciputra Group, Ir Ciputra. Festival UMKM yang digelar elain untuk memperingati HUT Kota Surabaya ke 729 juga untuk mewujudkan banyak enterpreneur di Indonesia.
"UMKM merupakan sendi utama dalam perekonomian Indonesia. Hampir 99 persen usaha di Indonesia adalah UMKM atau 60 juta. Sebagian besar masih dalam kelompok usaha mikro dengan omset kurang dari 300 juta setahun," kata Sutoto.
Dia berharap lewat Festival UMKM pihaknya bisa berkontribusi agar pelaku UMKM khususnya di Surabaya semakin berkembang. Kalau saat ini mereka masih dalam kelompok usaha mikro, dalam 2-3 tahun bisa naik kelas usaha kecil. Sedangkan yang usaha kecil bisa naik menjadi usaha menengah.
Pihaknya pun terus mendorong agar pelaku UMKM bisa masuk digital market. Supaya market yang bidik juga lebih luas. Bisa dalam lingkup regional, nasional maupun internasional. Untuk Pembinaan dan pelatihan dibutuhkan para pelaku UMKM.
"Sekarang ada peluang besar. UMKM harus go digital untuk membuka market. Usaha tidak perlu di ruko. Bisa dirumah. Yang penting marketingnya harus digital," ujarnya.
Dalam kesempatan itu Walikota Eri Cahyadi mengatakan, UMKM yang ada di setiap wilayah kecamatan juga akan berkolaborasi dengan investor sekitar. Sehingga ketika ada investor yang memiliki tempat, maka UMKM di wilayah sekitar bisa masuk dan terlibat di dalamnya.
"Karena saya yakin, apa yang dicontohkan Citraland ini akan menjadi gerakan yang luar biasa bagi investor-investor lain yang ada di Kota Surabaya," kata Eri Cahyadi usai membuka Festival Bazar UMKM.
Menurutnya, bentuk kolaborasi antara investor dengan UMKM tak hanya berupa penyediaan tempat atau melalui festival bazar. Bisa pula melalui penyediaan outlet UMKM di hotel atau menyuplai kebutuhan investor yang bergerak di bidang akomodasi penginapan tersebut.
"Bisa dalam bentuk di hotel atau kebutuhan hotel, semuanya bisa kita lakukan. Dan itu sebenarnya sedang menunggu waktu. Karena kerja sama itu sedang kita lakukan dan kita tinggal memproduksi, menampilkan bersama," ujarnya.
Eri Cahyadi berharap, warga Surabaya khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), perekonomian keluarganya bisa lebih meningkat melalui produk UMKM. Dengan begitu, diharapkan pula mereka segera lepas dari status MBR atau pun daftar penerima manfaat bantuan.
"Kita harus mengubah nasib kita. Dengan cara apa? dengan cara memberikan pekerjaan. Ketika kita memberikan pekerjaan, maka pemerintah harus memasarkan tempatnya di mana. Nah, itulah fungsi dari pemerintah," jelasnya.
Selain dengan produk UMKM, strategi lain yang dilakukan pemkot untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan adalah melalui program padat karya. Implementasi dari program ini salah satunya dengan melibatkan MBR dalam pembuatan produk tas, sepatu hingga seragam untuk kebutuhan sekolah.
Sementara itu Business Development Manager Grab Jatim, Juan Andrianto menjelaskan, pihaknya terus mendukung pengembangan sektor UMKM. Untuk itu, Grab gencar melakukan aktifitas yang berkaitan dengan UMKM, termasuk Festival UMKM yang digelar CitraLand Surabaya.
"Di sini kami menyediakan platform untuk para UMKM yang melakukan registrasi. Kami menyiapkan pilihan GrabFood dan GrabMart," ungkapnya.
Pihaknya berharap langkah itu bisa membantu pengembangan UMKM agar naik kelas dan memperluas pasar. kbc7
Bersama Pemkot Surabaya, Lapis Kukus Pahlawan Komitmen Dukung Pengembangan UMKM
57 Persen Generasi Z Pilih Berkarir Jadi Influencer
Bersama Pemkot Surabaya, Lapis Kukus Pahlawan Komitmen Dukung Pengembangan UMKM
Melebihi Kewajiban, 1.990,79 Hektare Lahan Kompensasi PT BSI Tuntas Diserahkan ke Pemerintah
REI Klaim Kontribusi Sektor Properti ke Ekonomi RI Rp2.349 Triliun