Pasar modal RI disebut dapat berkah dari konflik Rusia-Ukraina, ini alasannya
JAKARTA, kabarbisnis.com: Konflik Rusia-Ukraina dinilai bakal membawa berkah bagi pasar modal Indonesia.
Hal itu dikatakan Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus.
Menurutnya, pemangkasan proyeksi ekonomi global akibat ketegangan geopolitik itu, dinilai akan mengerek prospek aliran investasi terhadap pasar modal negara berkembang dengan fundamental ekonomi cukup baik.
"Khususnya, Indonesia yang memiliki sovereign rating, kurs rupiah, dan yield masih relatif terjaga," ujar dia melalui risetnya, dikutip Senin (14/3/2022).
Sejak awal tahun, proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2022 telah terpangkas menjadi 4,4 persen dari 5,5 persen pada 2021.
Penurunan tersebut, di antaranya disebabkan oleh tekanan yang tengah terjadi di dua ekonomi terbesar dunia, pertama yakni di Amerika Serikat imbas adanya percepatan kebijakan moneter dan gangguan rantai pasokan berkelanjutan.
Kemudian di China, di mana adanya perlambatan ekonomi akibat krisis energi dan tekanan keuangan yang berkepanjangan antar pengembang properti.
Selain itu, belum berakhir kasus Omicron, dunia dihadapkan pada risiko perang antara Rusia dan Ukraina, yang memicu pukulan bagi perekenomian global yaitu gangguan rantai pasokan.
Perang juga mengakibatkan terbatasnya pasokan minyak imbas rencana pemboikotan, kenaikan komoditas dan harga bahan baku, serta inflasi global yang berpotensi menyebabkan stagflasi.
"Hal tersebut memicu outlook ekonomi global lebih menantang lagi ke depannya," kata Nico.
Sebelumnya, para petinggi lembaga moneter dunia mengungkapkan adanya perkiraan penurunan outlook ekonomi global, yang mengindikasikan lesunya ekonomi dunia.
"Pemicu utamanya kerusakan yang ditimbulkan dari invasi Rusia yang memberikan efek domino terhadap aliran perdagangan. Pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung, harus terhambat dengan adanya invasi tersebut," pungkasnya. kbc10
Lindungi Kulit Bayi dari SLS Dengan Menggunakan Produk Doodle Exclusive Baby Care
Tarif PPN Rokok Berpotensi Naik Jadi 10,7% pada 2025
Pewarta Pertanian Bersama Asosiasi Kampanyekan Nilai Positif Sawit
Integrasikan Crown Group ke ONE Global Capital, Iwan Sunito Tawari Paul Sathio Rp1 Triliun
Satgas PASTI OJK Blokir 585 Pinjol Ilegal dan Pinpri