Dihimpit mahalnya harga bahan baku dan logistik, industri pakan tetap bertumbuh
JAKARTA, kabarbisnis.com: Industri pakan agro nasional di tahun 2022 diyakini melanjutkan fase pemulihan. Meski sulit ditampik, harga bahan baku pangan global dan faktor geopolitik di kawasan Balkan menjadi tantangan serius yang harus mampu diantisipasi industi.
Industri pakan yang menghasilkan jenis pakan unggas dan akuakultur. Total kapasitas produksi terpasang pakan ternak tahun 2021 lalu sebesar 29,7 juta ton tersebar di 10 provinsi, sekitar 60-70% berada di Jatim, Jateng, Lampung dan Banten.
Sementara jenis pakan agro di tahun 2022 diharapkan mampu memproduksi pakan mencapai 21,5 juta ton. "Walau agak sulit, kita berharap bisa tumbuh 3-5% dibandingkan tahun 2020. Jadi, hidup mati industri pakan agro terletak di unggas karena kontribusinya mencapai 90%," ujar Ketua Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) Desianto dalam webinar Geliat Bisnis Udang dan Unggas Macan Air, Jakarta, Jumat (11/3/2022).
Catatan GPMT, sinyal pemulihan konsumsi produk hewani masyarakat terlihat sejak tahun 2021 yang ditandai produksi yang sebesar 20,5 juta ton menyamai di tahun 2019. Hanya di tahun 2000 yakni ketika wabah Covid menjadi pandemi global membuat produksi pakan agro mengalami penurunan 18,5 juta ton.
Begitupula untuk jenis pakan akuakultur menurut Desianto di fase panemi  justru hampir tidak mengalami peurunan permintaan. Pasalnya, produknya diserap untuk komoditas perikanan budidaya yang lebih ditujukan ke pasar ekspor.
Apabila di tahun 2019, produksi pakan akuakultur tercatat 1.830.926 ton dan turun tipis menjadi 1.647.000 ton dan 1,621.247 ton di tahun 2020 dan 2021 Namun di tahun 2022 diproyeksikan kembali bertumbuh menjadi 1.728.243 ton.
Kontribusi sumber protein hewani unggas mencapai 65%, namun menurut Desianto, tingkat konsumsinya masih rendah. Jika sebelum fase Covid-19 terjadi, tingkat konsumsi daging unggas masyarakat sebesar 12, 9 kilogram (kg), menjadi 9,7 kg/kapita/tahun.
Bandingkan dengan negara tetangga Masyarakat, yang tingkat konsumsi daging unggas masyarakat mencapai 40 kg/kapita/tahun. Bahkan, untuk konsumsi telur masyarakat Indonesia yang hanya setengah atau sepertiganya dibandingkan konsumsi telur masyarakat Malaysia sebesar 360 butir/kapita.
Karenanya, konsumsi daging dan telur unggas tahun 2022 ini akan berpeluang kembali meningkat seiring pulihnya sejumlah indikator makro perekonomian yang diperkirakan tumbuh 3,4%. Gilirannya, hal ini akan juga menggerek peningkatkan daya beli masyarakat membeli produk unggas. "Gilirannya juga berdampak positif terhadap industri pakan," kata dia.
Meski begitu, diakuinya, industri pakan agro menghadapi sejumlah tantangan seperti kenaikan harga pangan seperti jagung. Menurutnya, panen raya jagung tahun ini tidak banyak membantu menurunkan harga jagung.
Malah, semestinya di saat panen raya, harga jagung sudah bertengger Rp 5.800 per kg,.lebih mahal dibandingkan tahun 2021. Bahkan pabrikan pakan hanya memiliki stok sebanyak 28 hari dari posisi normal sebesar 60 hari. Menurutnya, kenaikan harga komoditas pangan lainnya seperti kedelai, gandum tersengat harga.
Tantangan lain kelangkaan kontainer dan  konflik Rusia-Ukrania juga menambah runyam  industri pakan. Mengantispasi hal tersebut, industri telah melakukan penyesuaian harga pakan.
"Kalau kenaikan Rp 200, harga pakan menjadi Rp 6.450 - 6.750 untuk ayam layer dan menjadi Rp 8.050 - 8.850 per pakan untuk ayam broiler. Kenaikan ini ada yang sedang dan akan, tergantung pabrik masing-masing. Untuk harga bahan pakan saat ini, sudah naik Rp 150 dibandingkan Januari-Februari 2022," terang Desianto.
Ditambahkannya, kenaikan harga pakan setiap perusahaan berbeda tergantung pengelolaan bahan pakan dan formulasi, serta strategi pemasaran dan kebijakan harga masing-masing produsen pakan. Namun dalam perhitunganya, 80-85% biaya produksi pakan dipengaruhi bahan pakan. Sementara, biaya pakan mendominasi 70% biaya usaha budidaya ayam, 70-75% budidaya ikan, dan 50-55% budidaya udang dan hingga 90% produksi pakan dikonsumsi budidaya unggas.kbc11
Bos SIG Raih The Best CEO di Ajang Top BUMN Awards 2023
Siap-siap! Penyatuan NIK Jadi NPWP Berlaku Penuh Mulai Pertengahan 2024
SIG Raih Apresiasi Marketeer of the Year 2023
Domscorner Berdayakan UMKM hingga Warga Lokal via Marketplace Produk Fesyen
Ketua DK LPS: Transformasi dan Penambahan Mandat untuk Penguatan Peran dan Fungsi LPS