Stabilkan harga, Kementan rangkul Pemda Bima pasok jagung ke Surabaya 2.600 ton
JAKARTA, kabarbisnis.com: Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Bima melakukan pengiriman perdana jagung ke Surabaya sebanyak 2.600 ton. Pengiriman ini merupakan upaya melakukan stabilisasi harga sekaligus mampu meningkatkan kesejahteraan petani.
Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bambang Pamuji mengatakan PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) sebagai offtaker jagung di Bima diharapkan melakukan kemitraan dengan petani untuk menyerap panen. Dengan demikian pasokan jagung dapat terjamin dan terjaga sehingga petani jagung di Bima terus terjaga mendapatkan harga yang menguntungkan.
"Offtaker sebagai pembeli memberikan kepastian harga sehingga petani melihat untuk meningkatkan pertanaman, diharapkan CPI terus menjaga stabilitas harga dan mudah-mudahan kesejahteraan petani meningkat," kata Bambang di Jakarta, Minggu (6/3/2022).
Bambang menambahkan, total panen jagung Kabupaten Bima 63.149 hektare (ha) dengan produksi 475 ribu ton dan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya diketahui produksi jagung naik sebesar 10,46 persen. Karena itu, untuk meningkatkan produksi jagung asal Bima harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ekspor.
"Melihat potensi Bima yang luar biasa maka produksi jagung bisa terus ditingkatkan. Sesuai Arahan Menteri Pertanian harus mengekspor dan jagung harus tingkatkan dan dipersiapkan untuk masuk pasar ekspor," terangnya.
Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan selain untuk pakan ternak, saat ini komoditas jagung memiliki berbagai turunan mulai dari makanan hingga minuman dan lainnya. Potensi produksi jagung Bima dan Sumbawa sangat luar biasa dan diharapkan pengembangan jagung tetap menjaga kelestarian ekosistem utamanya petani di daerah lereng. "Ini bagian dari upaya untuk mengurangi bencana alam seperti banjir," kata Suwandi.
Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri memberikan apresiasi atas dukungan dan bantuan Kementan dalam memastikan peningkatan produksi pertanian di Kabupaten Bima yang sudah dinikmati masyarakat. Menurutnya, Menteri Syahrul Yasin Limpo Kementan memberikan banyak dukungan untuk kemajuan petani Bima. Dukungan itu berupa program dan bantuan dari berbagai komoditi yang dihasilkan oleh petani Bima.
Selain itu, menuut Indah, peran PT CPI menjadi salah satu penopang hasil panen jagung yang ditanam oleh Bima.Hal ini juga memotivasi setiap musim tanam, menghasilkan hasil petani yang terus meningkatkan sekaligus mampu mengangkat panen petani kesejahteraan.
"PT CPI ini juga memberdayakan masyafakat sekitar untuk bekerja sesuai dengan kapasitas dan kemampuan mereka. Tentu saja saya berharap seluruh masyarakat dapat menjaga dan keamanan karena tidak mudah untuk menghadirkan orang yang mau berinvestasi," kata Indah.
Ketua Asosiasi Jagung Bima Burhan mengatakan petani jagung sangat menyambut baik atas upaya pemerintah dalam menghadirkan offtaker di Kabupaten Bima. Selain menyerap hasil panen petani, kini petani jagung Bima juga mendapatkan kepastian harga di musim panen.
"Pada awalnya petani jagung jemur jagung namun sekarang petani langsung menjual dengan harga kisaran 4.500 panen hingga 4.850 jagung kering panen," katanya.
Menurutnya, untuk efisiensi, petani jagung Bima harus diberikan pelatihan mulai dari peningkatan produksi, pemupukan hingga pasca panen. Pastinya, sinergi pemerintah, offtaker dan petani yang baik menjadi awal yang baik untuk mengembangkan jagung secara optimal.kbc11
Astra Financial Raup Transaksi Rp463,97 Miliar di GIIAS Surabaya 2023, Naik 46 Persen
ESDM Bakal Permudah Pengusaha SPKLU Peroleh Izin Lingkungan
Raup Cuan dari Trading Online, Ketahui Perbedaan Metatrader 4 dan 5
Doodle Rayakan Ultah ke-27 Google Hari Ini
Usai 2 Tahun Penerapan, Kemenkeu Klaim Efek Pajak Netflix Cs Baru Terasa