Usai merugi, Matahari Department Store raup laba bersih Rp913 miliar di 2021

Jum'at, 4 Maret 2022 | 08:41 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) meraih laba bersih sebesar Rp913 miliar sepanjang tahun 2021. Laba LPPF naik 205% dibandingkan rugi bersih perseroan sebanyak Rp873 miliar pada tahun 2020.

Peningkatan laba yang signifikan didukung oleh kinerja perdagangan triwulan IV 2021 sejalan dengan pelonggaran PPKM.

"Puncak Omicron di Jakarta sudah dilewati dan secara nasional telah membaik sehingga memberikan kesempatan perdagangan Lebaran secara penuh dan tidak terganggu," kata Wakil Presiden Direktur dan CEO Matahari Terry O'Connor, dalam siaran resminya, dikutip Kamis (3/3/2022).

Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp5,58 triliun, atau 15,34% lebih tinggi dari 2020 sebesar Rp4,83 triliun. Dengan demikian, maka laba per saham perseroan menjadi Rp351, melesat dari sebelumnya rugi per saham Rp332.

Terry menuturkan, kinerja perdagangan pada kuartal keempat 2021 yang didukung pelonggaran PPKM membantu kondisi pemulihan perusahaan. Capaian tersebut menghasilkan EBITDA sebesar Rp527 miliar, atau 41,4% lebih tinggi dari pra-pandemi 2019.

Hingga akhir tahun 2021, Matahari mengoperasikan 139 gerai di 77 kota di seluruh Indonesia, setelah membuka 3 gerai baru pada tahun 2021 di Balikpapan (Kalimantan Timur), Batam (Kepulauan Riau), dan Cianjur (Jawa Barat).

Manajemen Matahari berencana membuka minimum 10 gerai pada 2022, termasuk gerai baru yang sedang dibangun di Taman Anggrek Jakarta dan Plaza Ambarukmo Jogjakarta. Pengerjaan konsep format baru dilaporkan sedang berjalan, dan perseroan menuturkan hampir menyelesaikannya di Supermal Karawaci Tangerang.

Per 31 Desember 2021, LPPF membukukan total aset senilai Rp5,85 triliun, atau lebih rendah dari jumlah aset pada akhir tahun 2020 sebesar Rp6,31 triliun. Sepanjang 2021, jumlah liabilitas perseroan sebesar Rp4,84 triliun, dengan total ekuitas Rp1,00 triliun.

Sementara jumlah kas dan setara kas pada akhir tahun 2021 tercatat senilai Rp661,3 miliar, lebih tinggi dari kas akhir tahun 2020 senilai Rp523,9 miliar. kbc10

Bagikan artikel ini: