BULOG sebut buffer stock jagung nasional minimal 100 ribu ton

Jum'at, 25 Februari 2022 | 07:26 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Perum BULOG mencatat dibutuhkan minimal 100.000 ton pipilan kering sebagai Cadangan Jagung Pemerintah (CJP). Ini diperlukan sebagai buffer stock guna memenuhi kebutuhan pakan peternak unggas mandiri.

"Ini angka moderat (100.000 ton, red), maksimal kita butuh Cadangan Jagung Pemerintah mencapai 400.000 ton sebagai buffer stock," ujar Direktur Komersial PT BULOG Febby Novita dalam webinar Forwatan, Kamis (24/2/2022).

Sayangnya, Febby tidak merinci lebih jauh volume CJP yang dijadkan basis perhitungan BULOG. Dia mengatakan, keberadaan CJP kepada Perum BULOG ini sebagai implentasi penugasan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sesuai Peraturan Presiden (Perpers) Nomor 66 Tahun 2021 yang dilimpahkan kewenangannya kepada Badan Pangan Nasional.

Seperti halnya komoditas beras, dilakukan Perum BULOG, di triwulan III 2021 telah membeli jagung pipilan kering petani sebesar 30.000 ton kepada lima koperasi dan dua dinas peternakan. Kala itu, Kemendag (Kemendag) menyediakan budget Rp 45 miliar sebagai amunisi bagi Perum BULOG menyerap jagung di sejumlah daerah yang di tingkat konsumen sudah melebihi Rp 6.000 per kilogram (kg). Padahal harga acuan yang ditetapkan Kemendag sebesar Rp 4.500 per kg.

Menurut Febby, tim Analisa pasar BULOG memperikirakan harga jagung di tahun 2022 akan bergerak stabil lebih tinggi dibanding beberapa tahun sebelumnya. Di bulan Januari, harga jagung sudah bertengger di posisi Rp 5.936 per kg. Begitu pula di bulan Februari naik menjadi Rp 5.946 per kg.

Bandingkan harga jagung dua tahun terakhir di awal tahun yang notabene merupakan fase defisit  pasokan jagung nasional. Harga jagung di bulan Januari -Febuari 2020 masing masing Rp 5.367 per kg dan Rp 5.396 per kg. Di periode yang sama di tahun 2021, terefleksikan tren harga jagung meningkat Rp 5.385 per kg dan Rp 5.404 per kg.

Mengacu prognosa produksi jagung tahun 2022 yang diolah Badan Ketahanan Pangan Kementan yang mencapai surplus produksi 3,4 juta ton dari selisih produksi 16,9 juta ton dengan kebutuhan 14,2 juta ton. Dengan bekal data ini, pihaknya tengah menyiapkan enam unit Corn Dry  Center (CDC) dan silo di enam sentra produksi jagung, seperti Gorontalo, Grobogan, Wonogiri, Tuban, Dompu dan Lampung.

Total kapasitas produksi enam sarana produksi paska panen ini mampu mencapai 66.000 ton per tahun.Proses pembangunan proyek di Gorontalo dan Dompu sudah mendekati 50%. Sarana CDC ini dapat menghasilkan jagung pipilan kering dengan KA 15-18%.

Febby menambahkan, ketersediaan CDC menjadikan bisnis model BULOG. Selain menyerap jagung dari petani lokal, keunggulan yang dimiliki BULOG adalah keterserdiaan stok, harga bersaing, dan penjualan dapat dilakukan secara ritel dan grosir. Adapun dari sisi petani, harga pembelian bahah baku disesuaikan dengan kualitas dan petani dapat memperoleh pembelian secara cash.

Namun, untuk memperkuat bisnis model sekaligus stabitator yang diinginkan pemerintah, Febby mengakui pihaknya membutuhkan kebijakan turunan berupa Harga Pembelian Pemerintah dan Harga Eceran Tertinggi. Guna menguatkan fungsi CJP, dibutuhkkan penetapan kuantumnya mengingat waktu penyimpanan tidak dapat terlampau lama.

Selain itu, penetapan single gate impor jagung pakan kepada Perum BULOG. Dalam hal ini, pemerintah dapat mengatur jumlah komoidtas jagung yang masuk sesuai kebutuhan dan tidak ada persaingan pemerintah dengan pasar.

"Kebijakan turunan lainnya berupa kebijakan penyaluran jagung untuk menjaga stabilitas harga, keadaan darurat atau keperluan lain yang ditetapkan pemerintah. Kita juga membutuhkan penyediaan jaminan kredit pengadaan, kompensasi apabila ada kerugian dan margin penugasan," tandasnya.

Koordinator Perencanaan Jagung dan Serealia Ditjen Tanaman Pangan, Indra Rochmadi mengatakan, Kementan menetapkan sejumlah strategi dalam peningkatan produksi jagung nasional seperti perluasan areal tanam, peningkatan IP dan provitas, serta luas tanam di lahan perkebunan, perhutani, tumpang sari dan tumpang sisip.

Upaya lainnya adalah pengamanan prodksi dari OPT, penggunaan benih bermutu, pergantian varietas unggul baru dan peningaktan pemanfaatan sarana paska panen dan pengembangan food estate.

Indra menambahkan, pihaknya memperikirakan luas panen bulan Desember 2021-April 2022 sebesar 2,2 juta hektare (ha) dan perkirakan produksi sebesar 9,25 juta ton pipilan kering (KA 14%). Adapun sepanjang tahun 2022, diperkirakan produksi jagung domestik mencapai 20,1 juta ton (KA 14%).

Direktur PT Datu Nusra Agrobisnis, Dean Novel, salah satu koperasi jagung di Nusa Tenggara Barat, mengingatkan pemerintah berkaitan produksi jagung tahun ini yang berpotensi dapat terganggu sebagai dampak dari tingginya harga pupuk baik subsidi dan non subsidi. Adapula gangguan hama tersebut juga pernah dialami para petani jagung tahun 2019 lalu di mana terdapat serangan hama ulat grayak yang menyebabkan petani jagung mengalami kerugian besar.

Ke depan, pengelolaan jagung nasional harus dilakukan dengan teknologi blockchain. Hal itu untuk menjaga kontinuitas produksi jagung karena permintaan akan jagung terjadi sepanjang tahun. "Sebab blockchain harus dibuat agar kita bisa menjawab permintaan yang butuhnya konsisten bukan situasional. Jadi era saat ini sudah bergeser," pungkasnya.kbc11

Bagikan artikel ini: