Bill Gates sebut ada ancaman pandemi baru pasca Covid-19, apa itu?
JAKARTA, kabarbisnis.com: Bill Gates mengungkapkan bahwa risiko penyakit parah dari Covid-19 telah berkurang secara dramatis, tetapi ada ancaman pandemi lain di masa mendatang.
Dilansir dari CNBC, Minggu (20/2/2022), Gates mengungkapkan jika potensi pandemi baru kemungkinan bakal berasal dari patogen yang berbeda dengan keluarga Covid-19.
Hal ini, dia sampaikan ketika berbicara di Munich Security Conference, Jerman. Namun, Gates menyampaikan, kemajuan teknologi di bidang medis akan membantu dunia melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam memeranginya, jika investasi dilakukan sekarang.
"Kita akan menghadapi pandemi lain. Ini akan menjadi patogen yang berbeda di lain waktu," kata Gates.
Dua tahun setelah pandemi Covid-19, Gates berpendapat efek terburuknya telah memudar ketika sebagian besar populasi global mendapatkan beberapa tingkat kekebalan. Tingkat keparahannya juga berkurang saat varian Omicron menyebar.
"Kemungkinan penyakit parah, yang terutama terkait dengan usia lanjut dan memiliki obesitas atau diabetes, risiko itu sekarang berkurang secara dramatis karena paparan infeksi itu," ujarnya.
Menurutnya, sudah terlambat untuk mencapai target WHO tekait angka vaksinasi Covid-19 hingga 70 persen dari populasi global pada pertengahan 2022. Sejauh ini, 61,9 pesen populasi dunia telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.
Dia menegaskan, dunia harus bergerak lebih cepat di masa depan untuk mengembangkan dan mendistribusikan vaksin, dan mendorong pemerintah untuk berinvestasi dari sekarang.
"Lain kali kita harus mencoba dan membuatnya, alih-alih dua tahun, kita harus membuatnya lebih seperti enam bulan," jelas dia.
"Biaya untuk bersiap menghadapi pandemi berikutnya tidak begitu besar. Ini tidak seperti perubahan iklim. Kalau kita rasional ya, lain kali kita harus mengatasinya lebih awal," tambahnya. kbc10
Kemenperin bidik 12 ribu wirausaha baru pada 2023
7 Langkah mudah memulai trading forex bagi pemula
WhatsApp siapkan fitur kirim foto kualitas asli
BI bidik 45 juta pengguna QRIS di 2023
Jam tangan dan barang mewah diramal jadi tren investasi di 2023