70 Tahun berkiprah, Apindo Jatim dorong harmonisasi dan kualitas tenaga kerja
SURABAYA, kabarbisnis.com: Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam peningkatan ekonomi Jawa Timur, terlebih pada masa pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19 dan membantu Jatim mencapai target ekonomi yang telah ditetapkan.
Sejumlah langkah strategis telah dilakukan bersama dengan pemerintah dan serikat pekerja atau buruh demi terwujudnya hubungan industrial yang harmonis, demokratis dan berkeadilan.
Memasuki usianya ke-70 tahun, komitmen tersebut terus digaungkan. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Apindo Jatim Eddy Widjanarko saat merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Apindo ke-70 di kantor Apindo Jatim, Surabaya, Minggu (30/1/2022). Hadir dalam kesempatan tersebut, sejumlah pengusaha dan pengurus Apindo Jatim serta Ketua Dewan Pertimbangan Apindo Jatim Alim Markus.
"Apindo sudah memasuki usia ke-70 tahun. Apindo memiliki nilai tambah menjadi satu-satunya organisasi yang bermitra langsung dengan pemerintah, utamanya dalam menyejahterakan karyawan atau tenaga kerja. Dari sisi itu, peranan Apindo tidak pernah terlupakan. Dalam setiap tahun, bersama pemerintah dan serikat pekerja selalu melakukan perundingan pengupahan untuk mencapai jalan terbaik dalam hubungan tripartite. Kami berkomitmen untuk terus menjaga hubungan harmonis ini," ujar Eddy Widjanarko.
Ke depan dia berharap, dalam penentuan dan perhitungan kenaikan upah buruh setiap tahun akan mengacu pada peraturan baru yang dijelaskan dalam Undang-Undang nomor 11 tahun 2020 Â tentang Cipta Kerja yang telah disyahkan pemerintah.
"Kami ingin kebersamaan serta hubungan baik dengan serikat pekerja dan pemerintah terus terjaga sehingga akan melahirkan perhitungan dan keputusan yang baik bagi semua pihak. Apalagi saat ini sudah ada aturan baru yang telah ditetapkan," tambahnya.
Dia menegaskan, saat ini pemerintah telah memiliki aturan baru terkait ketenagakerjaan dan investasi yang tertera dalam UU nomor 11/2020. Pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan pemerintah (PP) nomor 36 tahun 2021 tentang pengupahan.
"Kebijakan yang bisa mewakili kepentingan semua pihak akan membuat iklim ekonomi lebih kondusif sehingga industri di Jatim bisa tumbuh kembali. Pada momen ini, saya mengajak masyarakat dan stakeholder di Jatim untuk bekerja bersama-sama dengan memberikan kepastian hukum supaya investor tidak segan masuk Jatim," tandas Eddy.
Dari sisi kualitas tenaga kerja, Apindo juga memiliki komitmen kuat untuk meningkatkannya. Apindo akan melakukan pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja melalui kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur yang memiliki Kadin Institute sebagai tempat atau wadah pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja.
Eddy menuturkan, tantangan di era globalisasi dan pasar yang kompetitif menuntut daya tahan dan daya saing perusahaan dalam negeri. Dan pengembangan sumber daya manusia sebagai "intellectual asset" menjadi salah satu faktor yang penting dalam mendukung produktivitas dan keunggulan kompetitif perusahaan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan Agustus 2021 menunjukkan, jumlah angkatan kerja Indonesia 131,5 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, menurut data Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) tenaga kerja yang sudah tersertifikasi dari 2006 hingga Juni 2021 tercatat hanya sebanyak 5.737.820 tenaga kerja atau sekitar 4,3 persen.
"Kondisi di Jatim tidak jauh beda dengan nasional, hanya sedikit jumlah tenaga kerja yang tersertifikasi. Dari jumlah tenaga kerja di 2021 sebesar 22,18 juta, hanya sekitar 3 persen hingga 4 persen yang sudah tersertifikasi," jelas Eddy.
Padahal banyaknya jumlah tenaga kerja yang tersertifikasi ini menjadi salah satu faktor yang menentukan daya saing tenaga kerja Indonesia. Akibatnya, daya saing tenaga kerja Indonesia di 2020 berada di peringkat 32 dunia. Capaian tersebut masih kalah dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia di peringkat 22 dunia.
"Kami akan banyak menggelar pelatihan dan seminar dengan tema yang menarik, misal tentang perpajakan, bea cukai, perijinan dan manajemen. Kami akan melakukan penguatan dari dalam karena peningkatan dan sertifikasi SDM ini sangat penting agar kinerja industri bisa terangkat dan berdaya saing tinggi. Dan ini akan menjadi salah satu program prioritas dalam kepengurusan Apindo Jatim yang baru," pungkasnya.kbc6
Ketua Kadin Surabaya Beri Apresiasi Keberhasilan Program Wirausaha Merdeka 2023 di PPNS
Perkuat Pesan Perusahaan Bagi Karyawannya, LG Gelar Life's Good Day Campaign di Indonesia
McDonald's Indonesia Hadirkan Mainan Baru Lewat Happy Meal Adopt Me
BSA Beri Edukasi Tentang Branding dan Pemasaran pada Ratusan UMKM di Surabaya
OJK Setop Pembukaan Izin Usaha Baru untuk BPR