Tembus US$1 miliar, realisasi investasi EBT tak capai target

Selasa, 18 Januari 2022 | 09:39 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, realisasi investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT) selama 2021 hanya mencapai US$1,51 miliar. Nilai tersebut setara 74,01% dari target investasi tahun lalu sebesar US$2,04 miliar.

Realisasi investasi ini terdiri dari investasi panas bumi US$0,68 miliar, aneka EBT US$0,48 miliar, bioenergi US$0,34 miliar, dan konservasi energi US$0,01 miliar. "Dari sisi investasi, ini juga penting. Di sektor ESDM subsektor EBTKE US$1,51 miliar," ujar Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana dalam konferensi pers virtual, Senin (17/1/2022).

Dadan menjelaskan, investasi di subsektor EBTKE bakal mendorong pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja nasional, dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) selama pandemi.

Sementara pada 2022, pemerintah menargetkan investasi subsektor EBTKE sebesar US$3,91 miliar atau naik 91,66% dari target 2021 sebesar US$2,04 miliar.

Investasi tahun ini akan diperuntukan untuk panas bumi sebesar US$0,95 miliar, aneka EBT US$2,79 miliar, bioenergi sebesar US$0,16 miliar, dan konservasi energi sebesar US$0,01 miliar.

Bauran energi Indonesia hingga 2021 baru mencapai 11,5%. Ini masih jauh dari target bauran EBT sebesar 23% pada 2025. Menurut Dadan, capaian tersebut naik dibandingkan tahun 2020 yang baurannya baru 11,2%. "Naik 0,3% dari tahun 2020," jelasnya.

Dari sisi penambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga EBT on grid dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dia menjelaskan, mencapai 654,76 megawatt (MW) atau mencapai 77% dari target 854,78 MW. "Ada beberapa pembangkit yang ada penyesuaia waktu, terkait dengan pandemi," pungkasnya.kbc11

Bagikan artikel ini: