Omicron menjalar, 4 ribu jadwal penerbangan di seluruh dunia dibatalkan

Rabu, 5 Januari 2022 | 11:21 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Penyebaran virus Covid-19 varian Omicron yang amat cepat di banyak negara memaksa sejumlah maskapai penerbangan di dunia membatalkan beberapa jadwal penerbangannya.

Menurut laporan Reuters yang dikutip Selasa (4/1/2022), sebanyak 4.000 jadwal penerbangan di seluruh dunia dibatalkan dan separuhnya merupakan rute Amerika Serikat (AS).

Pembatalan Jadwal penerbangan ini disebabkan oleh berbagai gangguan mulai dari cuaca buruk hingga adanya lonjakan kasus varian baru Covid-19 yaitu Omicron.

Sementara itu menurut FlightAware.com, dari 4.000 penerbangan secara global sekitar 2.400 penerbangan di antaranya merupakan penerbangan dari dan ke maupun penerbangan domestik di wilayah AS.

Maskapai-maskapai yang mengalami pembatalan penerbangan terbanyak adalah SkyWest dan SouthWest, dengan masing-masing membatalkan 510 penerbangan dan 419 penerbangan dalam sehari.

Sebelumnya akibat Omicron ini, maskapai penerbangan JetBlue memutuskan untuk mengurangi jadwal penerbangannya pada Januari 2022 karena banyak kru mereka terpapar.

JetBlue Airways mengurangi 1.280 penerbangannya pada Januari 2022 karena banyak awak kabin yang terpapar Omicron.

Hal itu dilakukan JetBlue Airways, karena mereka kekurangan staf yang mengharuskan mereka mengurangi jadwal penerbangannya selama Januari 2022.

Bukan hanya Omicron yang membuat JetBlue Airways mengurangi jadwal penerbangannya, tetapi cuaca buruk di Amerika Serikat juga menjadi alasan mereka mengurangi jadwal penerbangan.

Juru Bicara JetBlue Airways mengatakan, cuaca buruk dan infeksi Omicron harus membuat perusahaan membatalkan sejumlah penerbangan sepanjang Januari 2022.

"Kami masih memantau kondisi di lapangan, dan paparan Omicron ini masih berlanjut, dan kemungkinan akan ada tambahan pembatalan penerbangan hingga kasus-kasus positif Covid-19 mulai menurun," kata Juru bicara JetBlue.

Kasus positif Covid-19 di Amerika Serikat sendiri telah menyentuh rekor tertinggi dalam beberapa hari terakhir, yakni sampai 258.312 kasus dalam tempo tujuh hari terakhir. kbc10

Bagikan artikel ini: