PANDAAN, kabarbisnis.com: BPJamsostek Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Timur menargetkan mampu membantu dan menfasilitasi sebanyak 300 ribu tenaga kerja Penerima Upah (PU) peserta jaminan sosial ketenagakerjaan untuk memiliki hunian yang didamkan.

Deputi Direktur Wilayah BPJamsostek Jawa Timur, Deny Yusyulian mengatakan, program manfaat layanan tambahan (MLT) kepemilikan rumah oleh BPJamsostek ini sebagai bentuk dukungan pemerintah kepada seluruh pekerja yang tidak memiliki rumah untuk meningkatkan kesejahteraannya di masa mendatang.

"Di Jatim, jumlah peserta BPJamsostek mencapai 3,4 juta tenaga kerja. Dari jumlah tersebut, yang potensi mengambil kredit rumah mencapai 1,8 juta tenaga kerja. Di tahun depan kami menargetkan bisa menfasilitasi sebanyak 300 ribu tenaga kerja yang akan memanfaatkan layanan tambahan ini," ujar Deny Yusyulian saat Media Gathering dengan tema "Silaturahmi dan Kolaborasi Bersama Media Guna Mendukung BPJamsosteke Menjadi Kebanggan Bangsa" di Pandaan, Selasa (21/12/2021).

Besarnya potensi tersebut karena banyaknya tenaga kerja, khususnya tenaga kerja usia muda yang belum memiliki rumah. Mereka lebih memilih mengontrak di dekat lokasi kerja dibanding membeli rumah di lokasi yang agak jauh dari tempat mereka bekerja. Selain itu juga karena kendala pendanaan.

"Para pekerja yang ingin memiliki rumah biasanya terkendala di uang muka karena rata-rata uang muka pembelian rumah bisa mencapai 20 persen dari harga rumah. Untuk membantu mereka, BPJamsostek menggandeng Perumahan Nasioal (Perumnas) dan Bank Tabungan Negara (BTN) melalui konsep yang ditawarkan Perumnas," katanya.

Melalui program ini, pekerja cukup membayar Rp2 juta bisa memiliki rumah. Dan ssmua biaya sudah dipaketkan dalam cicilan perbulan sesuai dengan tenor yang dipilih, mulai dari 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun hingga 30 tahun.

"Pekerja hanya perlu menyiapkan uang Rp 2 juta saja sudah bisa memiliki rumah. Saya sempat bertanya, apa bisa 0 persen, tetapi ternyata tidak bisa karena menurut penjelasan mereka, ketika seseorang ingin memiliki rumah maka harus mengeluar uang dulu sehingga ada rasa memiliki," terang Deny.

Adapun persyaratannya adalah tenaga kerja PU yang telah menjadi peserta minimal satu tahun, perusahaan tempat ia bekerja telah mendaftarkan seluruh tenaga kerjanya sesuai ketentuan, tidak melaporkan sebagian upah atau sebagian tenaga kerja, serta taat membayar tagihan atau premi.

"Jika syarat atau kriteria tersebut telah terpenuhi, maka secara otomatis tenaga kerja itu bisa kenikmati manfaat tambahan berupa kepemilikan rumah. Kami menyiapkan uang muka perumahan Rp 150 juta, KPR mencapai 500 juta dan renovasi rumah sebesar Rp 200 juta dengan bunga hanya 7 persen," ujar Deny.

Pemimpin Wilayah I Perumna, Dara Rizki Pamungkas mengatakan, program ini cukup menarik karena hanya dengan Rp 2 juta, pekerja sudah bisa memiliki rumah. "Sejak diluncurkan pada bulan lalu, secara nasional sudah ada 15 berkas peserta BPJamsostek yang mengajukan dan di Jatim baru tiga berkas di proyek Mojokerto," ujarnya.

Lebih lanjut iaemgungkapkan, ada tiga proyek milik Perumnas yang ada di 5 lokasi yang bisa dipilih tenaga kerja, yaitu di Driyorejo Gresik, Jetis Mojokerto, Pamekasan, Pasuruan dan Banyuwang dengan harga dan luas bervariasi sesuai dengan tipe masing-masing.

"Di Jatim kami memiliki tiga proyek, yaitu proyek Surabaya-Gresik sebanyak 400 unit rumah, Proyek Mojoketo-Greaik sebanyak 250 unit rumah serta proyek Kraton Harmoni dan Banyuwangi sebanyak 300 unit. harapan kami, seluruh unit yang tersedia ini bisa habis melalui program kerjasama dengan BPJamsostek ini," katanya

Bagi tenaga kerja yang ingin memiliki rumah dengan cicilan bunga sebesar 7 persen bisa langsung memilih unit di tiga proyek Perumnas tersebut. Selanjutnya akan dibantu Perumnas untuk melakukan pengajuan kredit ke BTN dan BTN akan meneruskan data tersebut ke BPJamsostek untuk dilakukan verifikasi, apakah memenuhi persyaratan atau tidak.kbc6