Penanganan perawatan pasien Covid-19 telan anggaran Rp49,6 triliun
JAKARTA, kabarbisnis.com: Kebutuhan kesehatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga November 2021 mencapai Rp 220,4 triliun. Sebagian besar anggaran tersebut digunakan untuk kebutuhan penanganan Covid-19 terutama untuk biaya perawatan pasien.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menuturkan, belanja untuk kesehatan hingga November 2021 melonjak 61,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kinerja ini terutama dipengaruhi peningkatan belanja pemerintah pusat dalam rangka penanganan Covid-19 sebesar 81,6%, termasuk biaya perawatan pasien.
"Klaim perawatan dari para pasien Covid-19 yang mencapai 768.000 terutama pada saat terjadi lonjakan akibat varian Delta, itu ongkosnya terhadap APBN luar biasa besar mencapai Rp 49,6 triliun," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA, secara virtual, Selasa (21/12/201).
Menkeu menjelaskan, sebagian besar realisasi pembayaran biaya perawatan dikucurkan dalam lima bulan terakhir. Jumlah pembayaran sepanjang Juli-November 2021 mencapai Rp 33,6 triliun. Adapun khusus bulan Oktober, tagihan biaya perawatan mencapai Rp 12,2 triliun.
Selain untuk membayar biaya perawatan pasien, anggaran kesehatan untuk Covid-19 juga digunakan untuk pengadaan vaksin. Jumlah vaksin yang didatangkan hingga November 2021 mencapai Rp 284,1 juta dosis dengan biaya Rp 26 triliun.
Pada bulan lalu, pemerintah membeli vaksin dengan anggaran Rp 3,2 triliun. "Selain itu, para tenaga kesehatan yang hingga hari ini harus melakukan langkah-langkah di bidang kesehatan diberi insentif tambahan sebesar Rp 8,7 triliun bagi yang ada di pusat dan Rp 6,1 triliun yang di daerah," kata Menkeu.
Di luar belanja penanganan Covid-19 tersebut, anggaran kesehatan tahun ini juga digunakan untuk membantu pembayaran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Anggaran yang dikeluarkan untuk pembayaran peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) mencapai Rp 38,4 triliun untuk 96,5 juta penerima. Selain itu, terdapat anggaran Rp 1,4 triliun untuk subsidi iuran bagi peserta JKN kelas III sebanyak 34,7 juta jiwa.
Anggaran kesehatan juga dipakai untuk memberi dukungan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) kepada puskesmas dan dukungan pelayanan Keluarga Berencana (KB) di seluruh Indonesia sebesar Rp 9,5 triliun. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran kesehatan Rp 220,4 triliun hingga November tak hanya disalurkan Kementerian Kesehatan.
Kementerian yang dipimipin Budi Gunadi Sadikin merealiasikan anggaran sebesar Rp 153,5 triliun, sedangkan BKKBN sebesar Rp 2,7 triliun dan BPOM sebesar Rp 1,5 triliun. "Anggaran kesehatan juga melalui kementerian atau lembaga lain, Polri, Kemenhan, BNPB dan Kementerian Kominfo bahkan Kementerian PUPR karena mereka membantu membangun fasilitas kesehatan," kata Sri Mulyani.
Adapun khusus untuk PUPR, anggaran kesehatan mengalir sebesar Rp 600 miliar untuk membangun rumah sakit darurat saat terjadi lonjakan varian Delta. Selain melalui sejumlah kementerian dan lembaga (K/L) di atas, ada juga anggaran kesehatan yang disalurkan melalui non-kementerian atau lembaga (K/L) sebesar Rp 10,6 triliun dan pemerintah daerah sebesar Rp 45,62 triliun.kbc11
Bersama Pemkot Surabaya, Lapis Kukus Pahlawan Komitmen Dukung Pengembangan UMKM
Duh! Kecepatan Internet RI Urutan 98 Dunia, Kalah dari Kamboja
Capres Boleh Posting Konten di TikTok, tapi Jangan Cari Sumbangan
Erick Thohir Beri Sinyal Pemerintah Bakal Pungut Pajak Bioskop
Melebihi Kewajiban, 1.990,79 Hektare Lahan Kompensasi PT BSI Tuntas Diserahkan ke Pemerintah