KKP bakal bangun dua washing plant garam di Tuban dan Bima

Minggu, 19 Desember 2021 | 20:34 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana membangun dua unit washing plant (mesin pencuci red ) garam di kabupaten Tuban, Jawa Timur dan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pengadaan infrastruktur paska panen ini merupakan intervensi pemerintah guna meningkatkan nilai tambah produksi dan pendapatan petani.

Direktur Jasa Kelautan Ditjen Pengelolaan Ruang KKP Miftahul Huda menerangkan, apabila rencana pembangunannya direalisasikan maka kehadirannya akan menambah 8 washing plant garam yang lebih dahulu beroperasi. Sumber pendanaan pembangunan washing plant garam berasal dari Pembangunan Ekonomi Nasional (PEN) yang digulirkan sejak tahun 2020. "Anggaran pembangunan unit washing plant garam sebesar Rp 3,5 miliar," ujar Huda kepada kabarbisnis.com di Jakarta, Minggu (19/12/2021).

Sementara, kapasitas produksi satu unit washing plant garam per tahun mencapai 6.500 ton per tahun yang tersebar di Krawang, Indramayu, Brebes, Pati, Gresik, Pasuruan, Sampang dan terakhir di Rembang mulai tahun 2021. Menurut Huda, bantuan washing plant garam dikelola oleh Koperasi Garam Inti Rakyat yang manajemen pengelolaan sudah sepertihalnya pabrik garam.

Dikatakannya, pengelolaan garam  sehingga dikelola untuk menghasilkan garam kualitas K2, menjadi garam beryodium dengan standar SNI 3556:2016 dengan kadar NaCL minium 94% dengan tambahan minimum 30 ppm. "Bahkan kadar NaCL masih dapat ditingkatkan 95%-97% seperti garam yang dihasilkan koperasi garam di Brebes. Selain sudah memiliki sertifikat SNI, produksi garam yang dihasilkan sudah mendapat sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia," terang Huda.

Huda menambahkan, adanya peningkatan mutu garam diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani.Dengan harga garam saat ini sebesar Rp 1.300 per kilogram (kg), namun dengan melalui proses pengolahan kembali dapat dijual harga di atas Rp 3.500 per kg.

Peningkatan produksi garam melalui intervensi unit pengolahan ini sebagai upaya perwujudan dari arahan  Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam Rapat Kabinet Terbatas 5 Oktober 2020. Presiden mengingatkan salah satu kunci kesejahteraan petambak adalah perbaikan mutu garam.

Selain pembangunan 1 unit washing plant garam, sambung Huda, saat ini sudah tersedia 30 unit gudang Garam Rakyat di seluruh sentra. KKP juga mengembangkan areal tambak terintegrasi seluas 317 hektare (ha) dan pembangunan Learning Business Center.

Menurutnya prosentase kualitas garam nasional setara K1: 60%, K2: 30% dan lainnya 10%. Adapun realisasi produksi garam rakyat hingga akhir tahun 2021 diperkirakan mencapai 1,3 juta ton ditambah PT Garam sebesar 200.000 ton. "Data yang terkumpul saat ini berdasarkan prognosa KKP dan Badan Pusat Statistik sebesar 863.639 ton. Kita masih kumpulkan dan konsolidasikan dari dinas-dinas di daerah," pungkasnya.kbc11

Bagikan artikel ini: