Kawasan wisata Gunung Bromo tetap dibuka pasca erupsi Semeru
JAKARTA, kabarbisnis.com: Kawasan wisata Bromo di Jawa Timur dipastikan tetap beroperasi normal pasca erupsi Gunung Semeru yang menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang terdampak pada Sabtu (5/12/2021).
Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat, mengatakan kawasan wisata Bromo, tidak terdampak erupsi Gunung Semeru.
"Untuk sementara ini (wisata Bromo) tidak terdampak," kata Sarif di Malang, dilansir dari Antara, Minggu (5/12/2021).
Meski beroperasi normal, Sarif mengimbau wisatawan Bromo tetap waspada dan mematuhi penerapan protokol kesehatan dengan ketat.
"Imbauan ke pengunjung untuk tetap waspada, berhati-hati, dan wajib menggunakan masker," katanya.
Sementara terkait erupsi Gunung Semeru, Sarif memastikan tidak ada pendaki di area gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
Sejak 3 Juli lalu, pendakian Gunung Semeru ditutup oleh pihak TNBTS. "Sampai hari ini pendakian Semeru masih ditutup," katanya.
Kawasan wisata Bromo yang terletak di empat wilayah yakni Kabupaten Malang, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Pasuruan telah dibuka dengan melakukan pembatasan jumlah pengunjung maksimal 25 persen dari total daya tampung.
Ada lima titik yang bisa dikunjungi wisatawan yakni Bukit Cinta dengan kapasitas 31 orang dan Bukit Kedaluh bagi 107 orang per hari.
Selain itu Penanjakan, dengan kuota sebanyak 222 orang per hari, Mentigen 55 orang per hari, dan Savana Teletubbies sebanyak 319 orang per hari.
Pembukaan seluruh pintu masuk Bromo tersebut dilakukan usai seluruh wilayah penyangga berstatus Level 2 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Namun nantinya saat libur Natal dan tahun baru, maka seluruh kawasan tadi akan berstatus PPKM Level 3, termasuk Gunung Bromo. kbc10
Ketua Kadin Surabaya Beri Apresiasi Keberhasilan Program Wirausaha Merdeka 2023 di PPNS
Perbankan Mulai Siapkan Uang Tunai Sambut Libur Nataru
Youtuber dan Tiktoker Dinilai Bikin RI Rugi, Ini Alasannya?
Konsolidasi dan Transformasi Jadi Kunci Keberhasilan BPR dan BPRS Dalam Hadapi Tantangan
BPKÂ Temukan Potensi Kerugian Negara Rp18,9 Triliun di Semester I-2023