Ada PPKM Level 3 saat libur Nataru, pebisnis mal was-was penjualan kembali seret

Jum'at, 26 November 2021 | 12:23 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja memperkirakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Level 3 selama libur Natal dan tahun baru (Nataru) akan berdampak terhadap penurunan pendapatan dari sisi penjualan. Dia mengatakan, capaian penjualan akan ekuivalen dengan tingkat kunjungan.

Adapun tingkat kunjungan mal pada Desember 2021 hingga awal 2022, dia memproyeksikan, tak jauh berbeda dari capaian tahun lalu. Pada 2020, rata-rata pergerakan di pusat perbelanjaan hanya 50 persen dari total kapasitas yang ada.

"Diperkirakan rata-rata tingkat kunjungan pada 2021 tidak lebih dari 60 persen dan diharapkan juga tidak menjadi lebih rendah dari 2020. (Pendapatan) Kurang lebih sama dengan perkiraan tingkat kunjungan," ujar Alphonzus saat dihubungi melalui pesan tertulis, Rabu (24/11/2021).

Padahal pada masa normal, liburan akhir tahun merupakan momentum terbesar bagi pelaku usaha untuk dapat meningkatkan penjualannya. Biasanya, penjualan retail hingga makanan dan minuman akan meningkat signifikan seiring dengan tingginya pergerakan masyarakat.

PPKM Level 3 akan berlangsung selama hampir dua pekan dari 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022. Berpayung pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2021, pemerintah bakal membatasi kapasitas kunjungan di pusat belanja maksimal 50 persen.

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menghitung omzet pengusaha retail supermarket akan melorot hampir dua kali lipat pada akhir tahun. Pada pengujung Desember nanti, kata dia, pendapatan retail diproyeksikan hanya menyentuh Rp 300 triliun.

Angka ini turun ketimbang 2019 yang mencapai Rp 500 triliun. Tidak hanya bagi pendapatan langsung, imbas PPKM Level 3 akan menggerus potensi pertumbuhan sektor usaha retail pada awal 2022.

"Jadi kembali kami hanya bisa mengandalkan penjualan dengan online atau takeaway," katanya.

Budihardjo berharap pemerintah memberikan kompensasi dan dukungan kepada pelaku usaha, seperti pemberian stimulus pajak dan reklame selama PPKM Level 3. Dengan begitu, efek yang dirasakan oleh pelaku usaha terutama pengusaha pusat perbelanjaan tidak terlalu besar. kbc10

Bagikan artikel ini: