RNI jamin harga gula petani minimal Rp10.500 per Kg

Kamis, 10 Juni 2021 | 17:02 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero menjamin harga minimal pembelian atau offtake gula petani tebu sebesar Rp 10.500 per kilogram, untuk melindungi petani dari kejatuhan harga.

Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi menuturkan hal ini sesuai arahan Menteri Perdagangan M. Lutfi dan telah dikoordinasikan dengan Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTRI) serta Asosiasi lain. Beberapa di antaranya, yakni Asosiasi Gula Indonesia (AGI), Asosiasi Gula Rafinasi Indinesia (AGRI) dan BUMN PTPN III Holding.

"Sesuai arahan Mendag untuk mengamankan harga penjualan gula petani sekaligus optimalkan offtake gula petani," kata Arief dalam keterangan tertulis, Kamis (10/6/2021).

Arief menuturkan, mengenai harga minimal pembelian gula, RNI telah memberi jaminan secara tertulis kepada APTRI dan asosiasi lain. Tak hanya itu, RNI juga mensosialisasikan kepada pabrik-pabrik gula yang dikelolanya untuk memperkuat kemitraan dengan para mitra petani tebu rakyat. "Kami telah sosialisasi ke para mitra petani tebu untuk menjamin harga lelang minimal offtake di angka Rp 10.500 per kilogram," katanya.

Dia menambahkan, jika pada proses penjualan produksi gula petani tebu rakyat terdapat harga lelang yang lebih tinggi dari harga jaminan, RNI akan membeli sesuai dengan harga pasar atau lelang gula, dan sebaliknya. Saat melakukan offtake dan memonitor penjualan harga lelang gula petani, RNI siap bersinergi dengan BUMN PTPN III Holding dan beberapa Asosiasi.

Tujuannya, untuk memperkuat pembenahan industri gula nasional. Arief menyebut, RNI telah menyerap tebu petani rakyat untuk digiling sekitar 3,3 juta ton bahan baku tebu pada tahun 2020. Petani tebu rakyat yang menjadi mitra RNI Group sekitar 4.000 petani.

"Minat petani untuk menanam tebu terbilang masih tinggi dan cenderung meningkat, oleh karenanya kontribusi kami untuk pembenahan industri gula adalah dengan meningkatkan serapan tebu petani rakyat," ujar dia.

RNI memiliki sejumlah strategi untuk penguatan lini bisnis gula, diantaranya melalui kerjasama dengan mitra strategis untuk peningkatan kapasitas dan revitalisasi PG, perluasan areal perkebunan tebu, dan penerapan smart farming. Kemudian, RNI juga mengupayakan penguatan pola kemitraan dengan petani, penguatan riset varietas tebu melalui pengembangan riset internal dan kerjasama dengan lembaga riset atau perguruan tinggi.

Tahun ini, RNI menargetkan produksi gula mencapai 282 ribu ton yang berasal dari tebu petani rakyat maupun milik sendiri dengan kisaran Rendemen berada di angka 8,1%. Selain itu, terdapat peningkatan hingga 22% dari target sebelumnya di tahun 2020 dengan produksi gula sebanyak 231 ribu ton.kbc11

Bagikan artikel ini: