Gawat! Ayam Brasil siap banjiri pasar Tanah Air
JAKARTA, kabarbisnis.com: Pemerintah harus mengantisipasi akan masuknya komoditas daging ayam yang sebentar lagi membanjiri Tanah Air akibat impor.
Sebagai informasi saja, daging ayam impor dari Brasil akan masuk Tanah Air akibat kekalahan Indonesia dalam sengketa perdagangan di WTO melawan Brasil.
Anggota DPR RI Komisi IV Andi Akmal Pasluddin mengatakan, meski importasi daging ayam dari Brasil tertunda karena Indonesia masih mengupayakan banding, namun antisipasi maksimal mesti segera disiapkan.Buntut dari kekalahan Indonesia dari Brasil di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) beberapa tahun lalu ini dampaknya sangat panjang terhadap tumbuh kembangnya peternakan ayam lokal.
"Kita semua menanti intervensi pemerintah jelang banjir daging ayam dari Brasil. Akan ada dampak besar bagi peternak lokal. Dampak paling buruk adalah peternak ayam terancam bangkrut gegara impor dari Brasil ini," terang Akmal di Jakarta, Minggu (1/5/2021).
Dia mengatakan, persaingan harga akan menjadi sumber utama kalah bersaingnya peternak ayam lokal dengan ayam dari Brasil.Perbedaan harga cukup signifikan dimana per Kg nya, produksi daging ayam dari Brasil sekitar Rp 14.500 saja.
Sedangkan harga produksi daging ayam di tanah air dapat mencapai Rp 20.000. Pakan menjadi kunci utama terhadap pengaruh harga total produksi karena 60% biaya dari komponen ini. Tantangan jangka panjang adalah, bagaimana menyiapkan infrastruktur produksi ayam mulai dari penyiapan bibit DOC, pakan, kandang dan proses pembesaran lain hingga pasca panen menjadi efisien dengan produktifitas yang tinggi.
Sehingga persoalan harga pada persaingan harga ayam dapat di atasi. Peternak untung, konsumen dapat gembira dengan harga daging ayam terjangkau dari produksi dalam negeri.
"Tetapi dalam jangka pendek ini, bagaimana upaya pemerintah untuk dapat melindungi dan membantu para peternak ayam rakyat yang akan menghadapi serangan importasi daging ayam ini," tutup Akmal. kbc11
Pertumbuhan ekonomi melambat, pebisnis properti fokus pemulihan pasar
Serapan biodiesel sepanjang 2022 hemat devisa Rp122,65 triliun
Duh! PPATK catat kasus pencucian uang sepanjang 2022 meningkat
Wujudkan Generasi Emas 2045, produsen susu ini dukung akses nutrisi anak
Jangan lengah! WHO ingatkan Covid-19 masih jadi ancaman