Ingin tetap bugar saat berpuasa, ini saran dari ahli gizi
PARA ahli berpendapat selama Ramadan, mereka yang menjalani ibadah puasa tetap bisa melakukan olahraga 30 hari penuh meski durasinya tidak selama hari-hari biasa. Intinya, olahraga itu tidak perlu dipaksakan.
Mengutip Womens Health Mag, Rabu (26/4/2021), ada beberapa saran dari para ahli mengenai cara olahraga selama Ramadan. Pertama, menurut ahli, Sayyada Mawji, berolahraga yang tepat selama bulan Ramadhan dilakukan sebelum berbuka puasa dan antara sahur di puasa berikutnya.
Menurut Sayyada, waktu-waktu itu adalah waktu terbaik karena dapat makan dan minum setelah berolahraga dan memulihkan dehidrasi tubuh. Kedua, menurut dokter Mawji, berolahraga saat berpuasa memang menjadi tantangan tersendiri. Namun, perlu diingat agar tetap bijaksana dan mendengarkan kebutuhan tubuh.
"Ini berarti Anda mungkin harus menyesuaikan cara biasa Anda untuk mengurangi intensitas latihan," tambah dia.
Saran ketiga, kita perlu menggandakan hidrasi antara buka puasa dan sahur. Kekurangan air adalah sesuatu yang harus diwaspadai, terutama saat melakukan ibadah puasa.
Solusinya, perlu mengonsumsi buah dan sayuran yang kaya akan cairan saat berbuka dan sahur agar tetap terhidrasi. Kendati demikian, para ahli menyarankan agar kita juga tetap perlu waspada tanda-tanda terhidrasi sejak sahur hingga buka puasa.
Menurut Mawji jika masih mengalami gejala tersebut, kita bisa kembali berolahraga dan mencoba menurunkan detak jantung. Menurut trainer Nike, Nesrine (Nez) Dally, saran kelima yang harus dilakukan orang berpuasa saat olahraga adalah jangan takut untuk mengurangi intensitas.
Dia menyarankan mengatur intensitas dan volume sekitar 30 hingga 40 persen dari latihan biasanya. Dally kembali menyarankan, Ramadhan memang bisa menjadi waktu memprioritaskan latihan untuk fokus kepada kekuatan daripada latihan kardio. Sebab, latihan itu bisa memperlambat proses kehilangan otot saat berpuasa.
"Aman untuk melatih kekuatan dan, faktanya, menurut saya ini adalah salah satu modalitas pelatihan teraman [selama Ramadan]. Saya akan menyarankan melakukannya sebelum berbuka puasa tetapi pada akhirnya itu adalah preferensi pribadi," ucapnya.
Saran ketujuh, menurut Dally, perlu bagi kita untuk memperhatikan seberapa banyak latihan kardio yang dilakukan. Meski kita meluangkan waktu untuk fokus pada kekuatan, perlu juga untuk mengembalikan intensitas kardio. "Saya tidak akan menyarankan melakukan kardio yang membuat Anda lebih dari 60-65 persen dari upaya maksimal Anda," kata Dally.
Dirinya juga menyarankan menambah jumlah hari istirahat dalam berolahraga dibanding hari-hari di bulan biasanya. Namun, perlu diingat, Ramadhan adalah waktu refleksi sehingga masih perlu bagi kita untuk mengutamakan aspek spiritual.
Dua saran terakhir, datang dari ahli gizi pemenang perhargaan, Kawther Hashem. Menurutnya, perlu bagi orang berpuasa untuk memakan makanan tinggi serat dan kaya protein saat berbuka puasa. "Makanan berserat tinggi dicerna dengan lambat dan melepaskan energi secara perlahan," katanya.
Terakhir, Hashem menyebut, perlu bagi yang berpuasa untuk menghindari konsumsi berlebih garam. Termasuk, kafein dan makanan yang bisa membuat Anda lebih haus.Dirinya memberi pesan, alih-alih menyediakan banyak makanan asin dan menambahkan garam ke masakan, akan lebih baik jika menggantinya dengan berbagai rempah, lemon, dan jeruk nipis untuk menambah rasa pada makanan.kbc11
Ketua Kadin Surabaya Beri Apresiasi Keberhasilan Program Wirausaha Merdeka 2023 di PPNS
Perbankan Mulai Siapkan Uang Tunai Sambut Libur Nataru
Youtuber dan Tiktoker Dinilai Bikin RI Rugi, Ini Alasannya?
Konsolidasi dan Transformasi Jadi Kunci Keberhasilan BPR dan BPRS Dalam Hadapi Tantangan
BPKÂ Temukan Potensi Kerugian Negara Rp18,9 Triliun di Semester I-2023