BUMN ingin beli peternakan di Belgia, DPR: Tak hargai peternak dan peneliti RI

Senin, 19 April 2021 | 22:40 WIB ET

JAKARTA – Rencana yang dilontarkan Menteri BUMN Erick Thohir untuk membeli peternakan sapi di Belgia dinilai oleh anggota Komisi VI DPR yang membidangi BUMN, Mufti Anam, tidak sejalan dengan upaya meningkatkan daya saing industri peternakan dalam negeri.

”Akuisisi peternakan di luar negeri juga tidak memberi sedikit pun nilai tambah ke stakeholder peternakan di Tanah Air, terutama para peternak,” ujar Mufti Anam saat dihubungi, Senin (19/4/2021).

”Benar bahwa kita masih impor daging sapi. Tapi itu bukan alasan kita beli peternakan di luar negeri, kemudian sapinya kita impor ke Indonesia. Kan sama saja kalau begitu. Apalagi Belgia, jauh, pengirimannya tentu cukup mahal,” ujarnya.

Seperti diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir berencana membeli peternakan sapi di Belgia. Secara langsung, Menteri Erick meminta kepada Duta Besar RI untuk Belgia, Andri Hadi untuk mencarikannya pertenakan sapi yang siap dijual. "Kalau ada peternakan sapi di Belgia, Pak Dubes, mau dijual," kata Erick di acara MilenialHub 2021, secara virtual, Sabtu (17/4).

Mufti mengatakan, akan jauh lebih baik jika BUMN membantu mengembangkan peternakan sapi di Tanah Air untuk mengakselerasi tercapainya swasembada daging. ”Politik pangan Presiden Jokowi jelas, yaitu optimalkan potensi dalam negeri. Ini jadi pertanyaan publik, kok malah para menterinya menempuh jalan berbeda dibanding politik pangan presiden,” ujarnya.

Dia mengatakan, sejumlah langkah bisa dilakukan untuk memacu peternakan sapi di Tanah Air. Kementerian Pertanian, misalnya, juga telah mengembangkan sapi Belgian Blue, bekerja sama dengan UGM dan IPB. Peningkatan mutu genetik ternak juga terus dilakukan melalui riset dan uji coba yang sebagian telah sukses.

Sehingga, kata Mufti, rencana akuisisi peternakan di luar negeri terkesan tidak menghargai peternak dan para peneliti yang telah berjuang keras selama ini meningkatkan produksi daging sapi. 

”Bahwa masih ada tantangan peningkatan produksi itu fakta, tapi seharusnya BUMN bantu dong. Cari lokasinya yang sesuai dengan kebutuhan sapi Belgian blue, begitu pula jenis sapi lainnya, ada Simmental, Limousin, Angus, Madura, Bali, PO, Aceh, dan sebagainya. Sentuh teknologi modern, peternakan 4.0. Tunggu saatnya kita panen raya menuju swasembada, bahkan bisa ekspor,” ujar mantan ketua HIPMI Jatim tersebut.

”Begitu seharusnya pola pikir membangun kemandirian ekonomi bangsa,” imbuh politisi PDI Perjuangan itu.

Bagikan artikel ini: