Genjot pembiayaan syariah untuk properti, REI Jatim gandeng BSI

Sabtu, 17 April 2021 | 12:34 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur melakukan kerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) Region IX Surabaya dalam rangka penyediaan fasilitas pembiayaan pemilikan rumah. Upaya ini dilakukan guna mendorong pembiayaan syariah untuk produk properti yang dikembangkan developer di Jawa Timur.

Ketua DPD REI Jawa Timur, Soesilo Efendy mengatakan, dengan dilakukannya kerja sama dengan BS tersebut akan memberi alernatif bagi pengembang maupun konsumen dalam memilih pembiayaan khususnya produk properti.

"Selama ini untuk pembelian properti sendiri sekitar 80 persen dilakukan melalui KPR. Artinya potensinya sangat besar. Kami berharap langkah awal ini bisa segera diwujudkan dengan akad-akad pembiayaan di proyek-proyek yang dikembangkan anggota REI Jatim," ujarnya usai penandatanganan perjanjian kerja sama antara DPD REI Jatim dan BSI di kantor BSI Region IX Surabaya, Jumat (16/4/2021).

Dikatakannya, saat ini DPD REI Jatim memiliki 358 anggota yang terbagi dalam 9 komisariat, dimana mereka memiliki sekitar 3000 titik proyek yang tersebar di sejumlah daerah di Jatim. "Bagi pengembang, ini merupakan kesempatan baik untuk mendorong penjualan produk properti, sementara bagi BSI tentu ini akan menjadi pasar yang besar untuk pengembangan portofolio pembiayaan," ujar Soesilo.

Dia menambahkan, selama ini pasar pembiayaan syariah untuk produk properti sekitar 10 persen. Angka itu diyakini akan terus meningkat seiring kian diliriknya skema pembiayaan syariah di masyarakat.

Sekretaris DPD REI Jatim, Andi Rahmean Pohan menambahkan, kerja sama antara REI Jatim dengan BSI tersebut menjadi momentum untuk mendorong daya beli masyarakat terhadap produk properti, apalagi saat ini pemerintah tengah memberikan stimulus berupa pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk rumah dengan harga Rp 2 miliar ke bawah, dan diskon 50% PPN untuk rumah harga Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar.

"Dan khusus untuk rumah subsidi melalui FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), BSI tengah menunggu aturan dari pemerintah. Jadi ke depannya saya yakin akan bisa mendorong bangkitnya pasar properti," ujarnya.

DPD REI Jatim sendiri menargetkan bisa membangun sebanyak 19.000 unit rumah subsidi, dan hingga saat ini sudah terealisasi sebanyak 8.000 unit.

Regional CEO BSI Region IX Surabaya, Ali Muafa menuturkan, potensi pasar untuk pembiayaan properti di Jatim cukup besar, dan meski saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19, namun dia melihat permintaan untuk pengajuan pembiayaan rumah terus bertumbuh.

"Kami berharap dengan kerja sama ini bisa memberikan kontribusi terhadap pasar properti di Jatim. Kami optimis karena saat ini rate yang BSI tawarkan untuk pembiayaan rumah ekuivalen 4-5 persen atau efektif di angka 9 persen per tahun. Kami berupaya untuk memberikan yang terbaik sesuai dengan tagline BSI yakni bank syariah tidak mahal," katanya.

Ditambahkan Ali Muafa, portofolio pembiayaan untuk produk Griya Hasanah di BSI Region IX saat ini sebesar Rp 5,6 triliun. Angka ini menyumbang sekitar 60 persen dari total portofolio pembiayaan konsumer BSI. "Target kami hingga akhir tahun ini pembiayaan Griya Hasanah bisa bertumbuh 10-15 persen," ujarnya.

Selain pembiayaan Griya Hasanah, BSI juga memiliki produk pembiayaan untuk otomotif, Intra Guna, Cicilan Emas, hingga untuk pembiayaan modal kerja.

Dijelaskan Ali Muafa, BSI Region IX Surabaya saat ini memiliki 206 outlet, dimana sebanyak 158 outlet berada di Jawa Timur. "Artinya jaringan kita sudah menyebar di kabupaten dan kota di Jawa Timur. Dengan kerja sama ini akan kami genjot yakni dengan pricing yang kompetitif dan layanan yang maksimal," ujarnya. kbc7

Bagikan artikel ini: