Kementan optimis daging sapi beku untuk kebutuhan Ramadan terpenuhi

Kamis, 4 Maret 2021 | 18:40 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meyakini ketersediaan sapi potong dan daging beku dalam memenuhi kebutuhan menjelang bulan Ramadan dan Lebaran tahun ini. Syahrul memaparkan terdapat tiga agenda Kementan terkait upaya menjamin ketersediaan daging sapi untuk hari besar keahamaan dan secara berkelanjutan.

Pertama, emergency agenda yakni mempersiapkan ketersediaan sapi potong kita menghadapi Puasa Ramadan dan Idul Fitri sebagai big season akan kebutuhan daging kita.

"Sesuai arahan Presiden RI, kita harus melakukan upaya maksimal dalam mengamankan ketersediaan daging ini," kata Syahrul di Jakarta, Kamis (4/3/2021).

Kedua, lanjut Syahrul, agenda temporer yakni menjaga ketersediaan daging sapi pascapuasa Ramadhan dan Idul Fitri sehingga sapi yang sudah dipotong harus segera digantikan agar ketersediaan sapi tetap terjaga secara berkelanjutan.

"Karena kita tidak bisa hanya Ramadan. Kita juga harus bicara sesudah Ramadan bagaimana in-out nya sapi yang harus dilakukan sehingga ketersediaannya dapat kita amankan sekaligus kestabilan harga juga ada," tuturnya.

Ketiga, Syahrul mengatakan, soal agenda permanen. Agenda ini adalah dengan menyiapkan ketersediaan sapi dalam negeri untuk meningkatkan ketahanan pangan untuk ketersedian daging sehingga tidak perlu tergantung dengan negara lain lagi.

"Karena itu Kementan dan Kemendag harus memiliki kerja sama yang kuat tentu saja dengan Kementerian BUMN juga untuk di back up private sector kita," tegasnya.

Syahrul mengatakan, pihaknya telah memerintahkan jajaran Kementan agar secepatnya berkoordinasi dengan Kemendag untuk segera menyusun strategi dalam upaya menjaga ketersedian dan menstabilkan harga baik menjelang Ramadan dan Idul Fitri maupun nanti hingga Desember 2021. Ini menjadi peluang untuk pengusaha dan stakeholder bersama pemerintah untuk berbagi sehingga pemerintah bisa tetap menjaga ketersediaan dan kestabilan harga.

"Dalam konteks ini kita bangun keseimbangan, saling menguntungkan sebab pengusaha pun tidak boleh rugi. Jadi ini akan menjadi win-win solution," pungkasnya.kbc11

Bagikan artikel ini: